40

1.8K 81 0
                                    

Entah mengapa , jika dekat denganmu rasanya aku ingin terus berusaha . Berusaha untuk selalu mendapatkan mu .

-RaindraDarenAzelo-


" Hai bro , apa kabar ? " Sapa Regal basa basi .

Malam ini , malam yang entah sudah malam yang keberapa Aren akan balapan dengan lawan yang sama . Siapa lagi jika bukan Adhifa Regalana .

Tadi siang , Regal kembali berbuat ulah dengan menghabisi satu anggota Aren yang kini sedang mendekam lemah di dalam rumah sakit . Dan sorenya , salah satu anak buah Regal datang ke markas untuk menyampaikan tantangan dari sang ketua yang ingin mengajaknya kembali berbalapan .

" Ck , apa mau lo ? " Tanya Aren dengan nada yang sangat sangat dingin . Bahkan kini Auranya terasa sangat mencekam .

" Mau gue ? Gue mau cewek lo "

Aren sedikit berfikir , siapa wanita yang dimaksud Regal ? Mungkin kah jika Reina ?

" Yang jelas anjing !! Lo mau apa ? " Ucap Riko yang mulai terpancing . Ia tak bisa terima jika Regal meminta taruhan seorang wanita untuk kedua kalinya .

" Gue mau Reina " ucap Regal dengan senyum seringai yang menunjukan kelicikannya .

Bugh !

Bugh !

Aren tak bisa menahan amarahnya . Cukup Bila saja yang menjadi taruhan bagi Regal , jangan Reina . Aren tak mau jika harus mempertaruhkan Reina demi harga dirinya . Ia lebih baik kehilangan harga dirinya dimata Regal daripada harus kehilangan Reina untuk selama lamanya .

" Eits sabar dulu bro " ucap Regal dengan ibu jari yang mengusap kasar sudut bibirnya yang berdarah " Reina buat gue kalau lo kalah aja . Kalau lo menang ya Reina buat lo " ucap Regal kemudian . Dia berucap dengan nada yang kelewat santai.

Aren hendak maju untuk kembali melayangkan pukulan . Namun dengan cepat dapat ditangkis oleh Regal . Regal kemudian menyerahkan handphone di genggamannya kehadapan Aren . Di layar handphone ini menunjukan sebuah vidio . Aren sedikit melirik tajam ke arah Regal .

" Buka aja dulu " ucap Regal yang membuat Aren memencet tombol play untuk memulai vidionya .

Matanya kembali membulat , di vidio itu terlihat jika seorang wanita sedang mencoba di lecehkan oleh tiga pria yang Aren yakini itu adalah anak buah Regal , anggota vektor . Dari postur tubuhnya . Aren sudah tahu jika wanita itu adalah Bila . Aren yakin itu bukan Reina , karena postur juga suara Reina tak begitu .

Dengan kasar , Aren melemparkan kembali benda pipih itu pada dada bidang milik Regal .

" Gimana ? Setuju sama taruhannya ? " Tanya Regal sedikit menjeda kalimatnya " lagipula kalau lo menang Reina buat lo . Jadi lo gak bakal rugi lah , soalnya lo kan jagonya jadi gak mungkin kalah dong lawan gue " tambah Regal yang semakin memancing emosi seorang Aren .

Para sahabatnya juga hampir tersulut emosi . Mereka tak setuju jika Aren mengiyakan keinginan taruhan Regal . Ya meskipun alasannya adalah demi menolong seseorang . Beruntung jika menang ? Jika kalah ? Mungkin Bila masih bisa selamat jika Aren kalah tapi tidak dengan Reina . Reina bisa saja celaka . Mereka tahu bagaimana liciknya Regal.  Jadi mereka harap Aren tak mengambil keputusan dengan gegabah .

Reina ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang