48

1.7K 97 0
                                    

Ada yang lebih rumit daripada itungan matematika yaitu hubungan antara kita yang tak pasti akan bersama

-ArandaReinaAmora-

Alarm berbunyi tepat pada pukul 06.45 . Reina baru saja bangun dari mimpi indahnya . Sehabis sholat subuh tadi Reina memilih untuk kembali melanjutkan tidurnya . Semalam Reina bergadang hanya untuk menunggu kabar dari Aren . Pasalnya sudah beberapa kali Reina coba kirimi pesan hingga beberapa kali juga Reina telpon tak ada satupun yang dibalas oleh Aren .

Reina memilih untuk masuk ke dalam kamar mandinya . Dia mencuci muka dan menggosok giginya . Kemudian Reina keluar dari dalam kamar dengan setelan kaos oversize polos dan juga celana cargo warna cream .

Reina berjalan ke arah dapur mencari sang mama . Rumah jam segini masih sepi , dimana orang orang ? Reina memutuskan untuk kembali ke atas dan menghampiri kamar Reihan yang juga masih tertutup sangat rapat .

Ceklek !

Didalam , Reihan masih bergelung dengan selimut tebal nya . Reina hanya menatap malas dan berjalan masuk ke dalam .

Membuka tirai gordeng dan sedikit membuka pintu balkon agar cahaya matahari dapat masuk ke dalam kamar kakaknya.

" Eunggghh " lenguh Reihan seraya mengeliatkan tubuhnya . Matanya sangat berat untuk terbuka .

" Jam berapa ? " Lirih Reihan dengan mata yang masih tertutup rapat.

" Jam tujuh bang . Ayo bangun !! " Ucap Reina lalu duduk di pinggiran ranjang . Reina tersenyum simpul saat melihat foto foto dirinya juga sang kakak yang tertempel rapih di dinding .

" Abang !! Adek !! Bangun !! " Teriak Ara dari arah lantai bawah .

" Mama ? " Gumam Reina lalu segera bangkit dan beranjak menemui sang mama .

" Darimana ma ? " Tanya Reina saat sudah menemukan keberadaan Ara di dapur .

" Dari depan , kenapa ? "

" Gapapa "

" Kamu masuk gak sekarang ? "

" Gak , kenapa emangnya ? "

" Baguss , mama mau ada arisan nanti jam 10 . Tolong pel teras , kayaknya mama gak sempet deh "

" Gak sempet ? Perginya jam 10 kan ? Sekarang baru jam 7 loh ma . Masih ada waktu 3 jam "

" Udah cepetan . Teras aja kok gak usah sama dalemnya "

" Hmm "

Dengan langkah gontainya Reina berjalan dan mengambil beberapa peralatan untuknya mengepel . Setelah semua lengkap Reina membawanya ke teras depan rumah .

Reina memulainya dari ujung teras rumah . Dia mengerjakan semuanya dengan fokus . Reina tak ingin jika nanti kerjanya asal asalan maka akan membuat Ara mengomel padanya .

Tiba tiba atensinya teralih pada pintu gerbang yang terbuka . Pandu ternyata yang datang . Dia datang sendiri , entah apa tujuannya .

" H - ha - hai " gugup Pandu seraya tersenyum ceria .

" Waalaikum salam " sindir Reina yang sudah menghentikan aktivitas mengepelnya .

Reina ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang