Nyatanya hidup tak seindah apa yang dibayangkan, tak senyaman apa yang dirasakan, dan tak sebahagia apa yang dijalankan
-RaindraDarenAzelo-
Setelah kejadian di gudang tadi kini Reina memilih ruang musik sebagai tempatnya menenangkan diri . Jari jari lentiknya dengan lihai memencet not nada yang ada di hadapannya berderet rapih diatas piano hitam legam milik sekolah . Lantunan nada nada yang dikeluarkan oleh piano menyatu dengan suara lembut nan merdu milik Reina .
Reina menyanyikan lagu ' menghitung hari 2 '
Jangan kau beri harapan padaku ..
Seperti ingin .. tapi tak inginn ..
Yang aku minta tulus hatimu ..
Bukan pura pura ..Reina menyanyikan bagian reff dari lagu itu . Namun lantunan merdunya terhenti kala seorang pria dengan tubuh tegap masuk ke dalam ruangan tersebut dengan senyum yang merekah .
Reina bangkit dari duduknya . Ia mengambil tasnya yang tergeletak begitu saja di lantai ruangan musik , kemudian dengan satu tarikan saja Reina menyampirkan tasnya di bahu sebelah kanan .
" Minggir ! " Sentak Reina dingin .
" Please , dengerin penjelasan gue dulu " pinta Aren dengan nada yang lembut . Kali ini Aren tak mau membuat Reina bertambah kecewa padanya . Aren akan menjelaskan semuanya .
" Gue sibuk gak ada waktu " ucap Reina dengan nada yang ketus .
" Gue tau gue salah Rei . Gue minta maaf " ucap Aren diakhiri dengan senyuman tipis yang menyiratkan ketulusan . " Gue mohon sama lo , dengerin penjelasan gue ya ? " Pinta Aren kemudian dengan pelan menuntun Reina agar kembali duduk di tempatnya semula .
Reina duduk di kursi yang ada , sedangkan Aren hanya berjongkok agar menyamakan posisinya dengan Reina .
" Lo mau kan denger penjelasan gue ? " Tanya Aren dengan sorotan mata yang teduh . Reina menatap dalam sorot mata teduh dihadapannya . Reina tahu , Aren tak mungkin melakukan sesuatu tanpa alasan . Tanpa sadar , satu tetes air mata lolos begitu saja dari pelupuk mata Reina . Isakan isakan tangis mulai terdengar . Reina tak kuat , ia tak bisa berpura pura baik baik saja .
" Lo jahat ... Hiks.. lo tega tar - taruhin gue ... Hiks .. hiks.. " ucap Reina sesenggukan dengan tangan yang terus menerus memukul keras bahu Aren .
Aren yang mendapat perlakuan seperti itu , hanya diam tak membalas . Dia tahu dia salah . Jadi Aren menerima ini semua .
Grep !!
Tanpa aba aba Aren memeluk erat tubuh mungil Reina . Membawanya kedalam dekapan hangat yang sangat Reina rindukan .
Setelah merasa isak tangis Reina sudah mereda dan tubuhnya pun tidak bergetar . Aren sedikit mendorong pelan dan kemudian menangkup pipi Reina dengan tangan besarnya .
" Gue minta maaf . Maafin gue " ucap Aren tulus . Ibu jarinya mengusap pelan sisa sisa air mata yang membekas di pipi chubby Reina .
Reina mendongak dan menatap tajam pandangan mata didepannya . Ia menginginkan penjelasan . Kenapa Aren tak kunjung juga menjelaskan .
" Jelasin apa yang terjadi " pinta Reina dengan nada yang masih terdengar sangat ketus .
Aren terkekeh kecil kemudian mulai membenarkan posisinya . Dia kemudian berjongkok dihadapan Reina .
KAMU SEDANG MEMBACA
Reina ( END )
AléatoireStart [ 27 Januari 2021 ] Finish [ 27 April 2021 ] Aranda Reina Amora . Satu kata yang akan terlintas cepat jika orang orang mendengar nama Reina ' cantik ' . Gadis mungil dengan rambut panjangnya ini banyak dikenal orang karena kelakuannya yang sel...