Cahaya matahari pagi menyelinap masuk menyinari ruangan bernuansa putih putih ini . Dua remaja yang berada di dalamnya masih terlelap ke alam mimpinya masing masing .
Reina sedikit mengerjapkan matanya saat pantulan sinar matahari masuk menelisik ke dalam kelopak matanya .
Matanya terbuka dan menampakan sosok lelaki tampan yang tertidur pulas diatas perut ratanya .
Reina tersenyum sekilas . Rasanya tak bisa dijelaskan antara senang , nyaman , tenang bercampur menjadi satu .
Reina mengusap pipi Aren pelan membuat sang empu melenguh lemah .
" Engghh " lenguh Aren . Matanya perlahan membuka walaupun terasa berat Aren tetap mencoba untuk membukanya .
" Jam berapa ? " Tanya Aren serak saat sudah memperbaiki posisinya menjadi menyender di sandaran kursi .
" Jam 6 , pulang gih abis itu sekolah "
" Males . Gue disini aja nemenin lo sampe pulang "
" Ogah ! Gue mau nyuruh abang buat jemput . Lagian juga kondisi gue udah pulih jadi kalau pun abang gak datang gue bisa pulang sendiri "
" Tapi gue kan orang yang udah buat lo masuk sini , jadi gue harus tanggung jawab buat nganterin lo pulang sampe rumah dengan selamat "
" Ck ! Ini ulah gue sendiri kali , lo dateng buat nyelametin gue dan gue mau nolong lo karena lo nolongin gue . Jadi ini akibat ulah gue sendiri "
" Tetep aja lo mau nyelametin gue kan ? "
" Bacot Ren bacot . Gue gak mau debat yah . Pokoknya sekarang lo balik , terus mandi pake baju berangkat sekolah . Nah nanti ijinin gue bilang kalau gue sakit . Sama besok juga . Gue masih mau istirahat di rumah "
" Dihh bilang aja lo males "
" Emang iya . Kenapa ? Masalah buat lo ? "
" Ngg---- "
" Udah sana pulang "
" Serius lo gak papa sendiri ? "
" Gak usah lebah deh Renn "
" Yaudah gue pergi ya " pamit Aren . Dan tanpa diduga Aren mencium sekilas kening Reina dan mengacak pelan rambut hitamnya .
" Assalamualaikum " ucap Aren sebelum benar benar hilang dari pandangan Reina termakan pintu .
" Waalaikum salam " jawab Reina lirih .
Reina masih tak bisa menormalkan irama ritme jantungnya . Tapi ia teringat akan menelpon abangnya untuk meminta pakaian ganti dan menjemputnya pulang .
Setelahnya Reina hanya bisa diam . Pikirannya terus saja berputar disaat dimana Aren mencium keningnya . Reina ingin marah tapi ia juga suka . Jadi Reina tak bisa berbuat apa apa .
Inilah yang Reina tak suka jika sudah menjalin hubungan pertemanan terlalu dekat dengan lain jenis . Perasaannya selalu saja ikut campur . Padahal Reina tak ingin perasaan ini hadir. Sekarang Reina hanya bisa pasrah dan berharap semoga saja Aren juga merasakan hal yang sama .
Dilain sisi Reihan dengan terburu buru datang kerumah sakit . Ia menerima telpon dari adiknya jika sekarang Reina sudah diijinkan untuk pulang .
Kemarin Reihan dan kedua orang tuanya bukan tak ingin untuk datang dan menemani Reina dirumah sakit . Katanya Reina disini banyak teman . Teman temannya pun banyak yang datang dan menemaninya disini . Jelas saja itu semua bohong karena Reina selama sehari disini hanya ditemani oleh Aren saja . Memang , awalnya tidak hanya Aren tapi ada juga keempat sahabat Aren tapi mereka tak bisa terus menemaninya di rumah sakit karena mungkin mereka akan dicari oleh orang tua masing masing .
![](https://img.wattpad.com/cover/256147353-288-k720916.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Reina ( END )
RandomStart [ 27 Januari 2021 ] Finish [ 27 April 2021 ] Aranda Reina Amora . Satu kata yang akan terlintas cepat jika orang orang mendengar nama Reina ' cantik ' . Gadis mungil dengan rambut panjangnya ini banyak dikenal orang karena kelakuannya yang sel...