19

2.1K 106 1
                                    

Di pagi hari yang cerah ini . Para murid SMA Nebula dikejutkan dengan Reina yang datang dalam keadaan baik baik saja . Pasalnya baru saja kemarin mereka mendengar rumor jika Reina masuk rumah sakit akibat kepala bagian belakangnya terkena lemparan balok kayu .

Tapi hari ini ? Reina datang ke sekolah dengan penampilannya yang biasa . Tampak seperti tak terjadi apa apa sebelumnya .

Reina juga hanya menatap mereka yang menatapnya heran dengan tatapan acuhnya . Ia tak perduli jika akan digosipkan . Lagi pula jika mereka bergosip karenanya bagus lah . Reina akan semakin dapat banyak pahala .

Reina masuk ke dalam kelasnya . Semua anak anak kelaspun tampak sama terkejutnya dengan anak anak SMA Nebula lainnya . Terutama ketiga sahabatnya .

" Reina " pekik Maria .

" Kalian siapa ? Gue Alina bukan Reina "

Plak !

Satu tamparan kecil tepat sekali mengenai wajahnya . Pelakunya siapa lagi jika bukan Intan . Jarak Intan dan Reina sangatlah dekat . Jadi tak ayal jika yang akan bereaksi terlebih dahulu adalah Intan .

" Bacot sekali anda " timpal Intan .

" Ishhh . Gue kan cuma mau ngeprank doang "

" Prank lo meresahkan " ucap Maria .

" Sangat sangat meresahkan . Hampir aja gue ketipu " gumam Suci .

" Hehehe peach guyss " jawab Reina polos tanpa dosa .

" Gimana ceritanya lo bisa masuk RS ? " Tanya Intan .

" Mana isunya lo kena kayu lagi " tambah Maria .

" Emang bener kena kayu Rei ? " Tanya Suci .

" Ehkem ehkem . Dengerin baik baik ya gue cuma bakal cerita satu kali . Kalau kalian gak paham yaudah biarin orang gue gak peduli "

Ketiga sahabatnya kompak memutar bola matanya malas . Tingkat kekepoan mereka sudah berada dipuncak tapi lihatlah apa yang Reina lakukan .

Maria sedikit memajukan badannya . Kemudian punggung tangan sebelah kanannya ia tempelkan pada kening putih milik Reina .

" Normal kok " komentar Maria .

" Mungkin otaknya geser dikit " tambah Maria .

" Bisa jadi sih , gosipnya kan yang kena pas banget bagian belakang . Nah bagian belakang itu ada otaknya jadi kemungkinan yang diucapin lo bener Mar " sahut Suci .

" Teross aja teross " ucap Reina tak terima .

" Drama banget . Cepetan cerita . Oh iya satu lagi . Kenapa lo gak hubungin kita ? " Tanya Intan to the poin . Intan sudah jengah dengan kelakuan mereka yang penuh drama .

" Jadi gini . Kemaren eh bukan kemaren anjir kemaren lusa . Kan gue pulang tuh nah waktu dijalan tiba tiba aja ada yang ngepung gue . Karena gue mulai panik yang ngepungnya banyak jadi gue pencet asal deh nomer yang gue telpon . Ternyata yang gue telpon tuh si Pandu . Beruntung banget gak tuh ? Nah gak lama Aren dkk dateng dong bawa pasukan banyak banget anjir kek mau tawuran !! Yaudah baku hantam pun terjadi " cerita Reina dengan wajah antusiasnya . Tapi dilihat dari raut wajahnya ketiga sahabat Reina tampak menunjukan muka datarnya . Apa salahnya ? Pikir Reina . Padahal Reina sudah bercerita .

" Kenapa ? " Tanya Reina heran .

" Terus lo kenapa bisa masuk RS ? Kelempar kayu lagihh ? " Tanya Suci mulai tak santai .

" Oke lanjutt ya "

" Nah kan mereka baku hantam nih . Gue yang udah berhasil kabur dan ada di belakang mereka ngeliat ada satu yang bawa kayu mau lempar ke arah Aren . Refleks gue teriak dong tapi kaki gue juga refleks ikutan lari buat ngehadang dan jadilah gue yang kena . Dari situ gue gak tau gimana . Yang jelas mata gue buram terus item . Kayanya gue pingsan . Nah waktu gue buka mata eh udah ada di RS di temenin Aren dkk . Kalau soal gak hubungin kalian . Gue gak mau kalian khawatir , gue juga gak mau ngerepotin kalian . Lagian kondisi gue juga gak papa cuma pusing dikit aja "

" Ahh Reina . Meski awalnya gue gedek sama cara lo cerita tapi akhirnya bikin gue meloww " ucap Maria kemudian tanpa aba aba Maria langsung menyerbu Reina dengan pelukan diikuti Suci dan Intan .

Prok ! Prok ! Prok !

Suara tepuk tangan memenuhi seisi ruangan kelas membuat keempat remaja itu tersadar dan cepat cepat mengurai pelukannya .

Keempatnya sontak menatap tajam ke asal suara dan ternyata dugaan mereka tak salah .

Suara tepukan itu berasal dari Aren dkk . Yang sudah ada duduk bersila di bawah meja Reina dan Intan .

" Hebat juga lo cerita " komentar Riko dengan dua jempol yang diangkat ke atas ke hadapan Reina .

" Kalian ngapain ? " Tanya Reina bingung .

" Ketua kalian mana ? Gue yakin dia biang keroknya jadi semua tau kan . Ribet deh urusannya "

" Kenapa ? Nyari gue ? Gue disini ? " Tanya Aren . Dari suaranya sepertinya dekat . Dalam sekali hentakan Reina membalikan wajahnya dan .....

Cup !

Karen jarak keduanya yang terbilang sangat dekat tanpa sengaja bibir Aren mencium pipi mulus milik Reina .

Blushh !

Seketika pipi Reina terasa panas . Cepat cepat Reina membalikan wajahnya dan mengambil acak buku agar dapat menutupi semburat merah yang sudah menjalar ke seluruh tubuhnya .

" Ehkem ehkem " deheman itu berasal dari Intan .

" Sekarang Reina hebat ya Ren bisa baca buku sambil kebalik " oceh Pandu . Reina yang sadar jika bukunya terbalik cepat cepat mengubahnya pada posisi yang benar .

" Trend 2021 " sahut Maria .

" Bacottt !! " Ketus Reina kemudian bangkit dari duduknya dan berlari keluar kelas .

Aren yang berada di belakangnya memutuskan untuk mengejar . Sekarang menggoda Reina adalah hobi barunya . Entahlah ada rasa yang tak bisa dijelaskan saat melihat gelagat salah tingkah dari Reina karena ulahnya .

Ternyata Reina memilih taman belakang untuk menormalkan detak jantungnya yang menggila.  Sama hal nya dengan Reina , Aren pun merasakan hal yang sama .

Aren berjalan dan duduk di samping Reina.  Ia mengamati dengan cermat setiap inci wajah Reina . Tiba tiba senyum nya merekah begitu saja .

" Kenapa lo ?! " Tanya Reina ketus . Debaran jantung yang tadi saja belum normal dan sekarang Aren menatapnya dan tersenyum . Ahh godaan macam apa ini !! .

" Lo cantik " kata itu lolos begitu saja tanpa dikomando oleh Aren . Namun siapa sangka efek yang diterima oleh Reina sangatlah besar .

Jantungnya kembali menggila . Bahkan sepertinya lebih menggila dari kejadian di kelas tadi .

" Cie degdegan ciee " goda Aren .

Sial ! Aren mendengarnya . Reina dibuat semakin salah tingkah . Rasanya ingin pergi saja Reina dari sini karena tak kuat menahan rasa malunya sekarang. Tapi itu semua mustahil jadi Reina hanya bisa menggigit keras keras bibir bawahnya .

" Masuk yuk " ajak Aren kini jari jari tangannya sudah menyelinap dan menggenggam jari jari tangan Reina .

Aren menuntun pelan tangan Reina dan berjalan menyusuri koridor sekolah . Keduanya berjalan beriringan dengan tangan yang saling menggenggam . Itu semua mengundang banyak komentar dari murid murid yang berlalu lalang dan melihat kejadian tersebut .

Bukan Reina dan Aren namanya jika akan terusik dengan komentar komentar netizen . Keduanya hanya acuh , bagi mereka tidak penting apa komentar yang lain selagi mereka yang menjalani , mereka yang membiayai ya sudah . Tidak ada celah untuk orang lain .

Reina ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang