13

2.4K 105 0
                                    

Disini , di jalan sudirman suasana malam yang hening berubah menjadi ricuh . Riuh riuh sorak pendukung menggema di seluruh penjuru jalanan yang sepi .

Dua orang pemuda yang sebentar lagi akan bertarung sedang mempersiapkan dirinya masing masing .

" Ren lo yakin mau balapan ? " Tanya Gibran khawatir .

Dia khawatir bukan karena takut jika nantinya Aren akan kalah . Tapi dia takut jika nantinya Aren celaka .

Regal , lawannya kali ini . Regal adalah ketua dari geng Vektor . Dia banyak dikenal orang dengan perlakuannya yang sadis dan kejam . Bahkan sudah menjadi rahasia umum jika Regal selalu menang dalam apapun tapi dengan caranya yang licik .

Bahkan Regal bisa menghalalkan segala cara untuk bisa mendapatkan keinginannya . Bisa dibilang Regal itu haus akan kekuasaan .

" Udah lo tenang aja . Gue bakal aman kok " jawab Aren . Tak ada wajah tegang di mimik wajahnya . Lelaki tampan itu hanya menunjukan muka datarnya .

" Ren " panggil Kinzi .

Kinzi mendekat kearah Aren yang sudah siap dan sedang mengenakan helm full face miliknya .

" Regal udah nyiapin pasukan didepan . Jadi nanti kalau ada pertigaan lo jangan ngambil yang lurus . Ambil jalur kiri " bisik Kinzi .

Inilah keuntungannya mempunyai sahabat yang ulet seperti Kinzi . Kinzi itu ahlitaker komputer . Dia bisa melacak lokasi , merampas data bahkan dia bisa menghack semua rekaman cctv jalanan .

" Thanks " ucap Aren dengan diiringi senyum tipis . Kinzi hanya menepuk bahu Aren dan tersenyum . Lalu setelahnya ia kembali ke pinggiran trotoar .

Aren melirik sekilas Regal yang ada di sampingnya . Sepertinya masih bersiap . Tapi tak lama pandangan keduanya bertemu dan terjadilah tatap menatap tajam di antara keduanya .

Regal mengangkat jempolnya keatas . Lalu kemudian dengan perlahan ia balikan kebawah .

Regal turun dari atas motornya . Lalu berjalan tenang dengan senyum smirk di wajahnya .

" Hai bro ! " Sapa Regal namun hanya Aren tanggapi dengan putaran mata bosan .

" Apa bayarannya ? " Tanya Aren to the poin .

" Satu gadis perawan " tawar Regal kemudian menyodorkan tangannya .

Jujur saja Aren terkejut tapi untungnya ekspresi itu tak bisa terlihat karena Aren sudah mengenakan helm full face nya .

Taruhan macam apa ini ? Seorang gadis ? Aren tak tega jika harus bertaruh wanita . Walaupun dirinya brandal , brengsek , nakal tapi tak pernah sedikitpun di hatinya terlintas untuk bertaruh wanita . Jikapun nanti ia melakukannya itu berarti tak ada pilihan lain .

" Gue gak bisa kalau taruhannya cewek "

" Halah so suci lo ! " Decih Regal .

" Terserah "

Seorang wanita cantik berpakaian seksi berjalan ke tengah dengan memegang sapu tangan hitam di lengannya .

1

2

3

Kedua ketua geng motor itu melajukan motor mereka masing masing dengan kecepatan yang tinggi .

Sudah sejauh 200 m mereka balapan . Dan posisinya Aren lah yang memimpin . Jangan ragukan kemampuan Aren dalam bermotor . Bahkan saking lihainya dia dalam urusan mengendarai motor . Banyak yang memberinya julukan King Of The Jalanan .

Garis finish mungkin masih ada sekitar 300 - 350 m di depan . Namun sebelum sampai di garis finish Aren melewati sebuah perempatan . Dan sesuai dengan arahan Kinzi dia mengambil jalur ke Kiri .

Reina ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang