END

3.1K 92 0
                                    

" eh ceritain dong gimana bisa waktu itu kamu ada di acara wisuda . Padahal setau aku kamu belum sadar waktu itu " ucap Reina dengan tangan yang sibuk memasukan keripik singkong ke dalam mulutnya .

Kini hari sudah menjelang malam . Reina dan yang lainnya sedang melakukan makan malam . Tapi pasangan yang baru resmi menyandang status sebagai pacar itu sudah selesai lebih dulu , alhasil keduanya lebih memilih untuk kembali ke tenda lebih dulu .

" Sebenernya aku sadar 3 hari sebelum wisuda . Semuanya juga tau kok . Kalau soal wisuda itu semua rencana aku sama yang lain " jawab Aren dengan tangan sibuk memainkan game online di handphonenya .

" Dihh tega banget ya kamu sama aku !! Gak tau apa aku tuh hampir aja berantem sama Suci gara gara kamu !! " Sewot Reina dengan menatap kesal ke arah Aren .

" Itu juga masuk rencana "

" Hah ?! Jadi itu rencana ??? " Aren mengangguk dengan santai , dia menatap heran ke arah Reina yang melongo tak percaya .

" Kenapa ? "

" Gapapa , aneh aja gitu . Kok bisa kalian rencanain itu . Berhasil lagi rencananya " komentar Reina bingung membuat Aren mengacak gemas rambutnya

" Mau diceritain kok bisa ada rencana itu ? "

" Mau mau "

" Jadi itu sebenernya tuh rencananya sahabat kamu . Mereka bilang kalau gak ada satu hari pun kamu terlewatkan buat nanyain kondisi aku . Jadi mereka mikir buat usilin kamu sebelum aku datang dan buat kejutan buat kamu " jelas Aren kemudian mencuil gemas pucuk hidung Reina membuat Reina refleks memukul pelan tangan Aren .

" Jangan ditarik ih !! "

" Iya iya maaf "

Setelahnya kedua pasangan sejoli itu larut didalam suasananya masing masing . Reina memilih untuk membaca novelnya saja dari pada harus menunggu Aren selesai bermain game .

Reina bergerak tak nyaman . Ia mulai bosan kalau harus terus membaca . Diliriknya sang pacar yang ternyata masih fokus pada layar handphone di genggamannya . Reina mendesah pasrah kemudian duduk mendekat ke arah Aren .

" Bosen bangettt !! Keluar yuk . Cari angin " rengek Reina manja , berharap agar Aren luluh dan mengajaknya berkeliling puncak di malam hari .

" Bentar "

Ternyata ekspektasi tak seindah realita. Wajah Reina yang tadinya ceria kini berubah masam .

" Ck , gue ke yang lain aja . Males ah lo nya gak peka !! " Kesal Reina kemudian berjalan keluar tenda .

Reina mencari sahabatnya yang lain . Kemana mereka ? Tempat mereka makan malam tadi pun sudah tak ada siapa siapa . Apa jangan jangan mereka semua pergi tanpa dirinya dan Aren ? Jika benar , awas saja Reina akan memberi perhitungan pada para sahabatnya .

Karena lelah mencari dan tidak bertemu Reina memilih untuk kembali ke dalam tenda . Dan ternyata semua sahabatnya sudah kembali dan berada di dalam tenda . Mungkin mereka sedang bermain .

" Dari mana yang ? Aku cariin kok gak ada "

Reina masuk tanpa memperdulikan pertanyaan dari Aren . Ia lebih memilih bertanya pada ketiga sahabatnya yang sedang mengoleskan masker di wajahnya masing masing

" Kalian dari mana sih ? Gue cariin gak ketemu . Ini lagi maskeran gak ajak ajak !! " Timpal Reina yang hanya dibalas ceringan saja oleh para sahabatnya .

" Ya maaf Rei , gue kira kan lo lagi asik asikan berduaan jadi yaudah kita keliling gak ajak ajak lo " jawab Maria santai .

" Dih berduaan apaan mas crush nya aja sibuk sama hp mulu . Berasa DISELINGKUHIN gue !! " Dumel Reina dengan menekankan kata ' selingkuh ' berharap agar Aren yang memang duduk duduk di luar tenda mendengarnya .

Reina ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang