Epilog

2.4K 82 0
                                    

Detik demi detik berlalu menjadi satuan menit . Menit ke menit berganti menjadi satuan jam ke jam . Tak terasa , sudah 5 tahun lamanya hubungan asmara antara Aren dan Reina sudah terjalin . Kini keduanya telah sukses dibidangnya masing masing . Aren dengan direktur perusahaan yang ia rintis sendiri dan Reina sukses dengan menjadi seorang dokter anak .

Hari ini akan menjadi hari yang bahagia dan mengukir kenangan indah di memori Aren , Reina dan mungkin semua keluarga keduanya .

Hari ini kedua pasangan sejoli itu akan melangsungkan pernikahan di kediaman Amora dengan dekorasi elegan dan segala macam makanan tertata rapi di rak rak yang disusun dengan sedemikian rupa .

Akhirnya , setelah 5 tahun bersama . Saling menjaga satu sama lain , merintis masa masa remaja sampai memasuki dunia dewasa yang keras . Kini keduanya akan resmi menjadi sepasang suami istri .

" Gimana sayang ? Udah siap ? " Tanya Ara yang muncul di balik pintu kamar dengan Hana dibelakangnya . Kedua wanita paruh baya itu mengenakan baju kebaya seragam dengan banyak hiasan pecahan pecahan kaca serta berlian yang terlihat elegant .

" Insyaallah mah Reina siap " jawab Reina yakin seraya tersenyum manis menandakan jika Reina memang benar benar bahagia .

Reina menatap teduh sorot pandangan mata Ara yang seperti terus memancarkan kebahagian . Sebentar lagi Reina akan menjadi seorang istri . Dan mungkin , sebentar lagi ia harus rela berpisah dengan sang mama dan tinggal bersama dengan sang suami .

Tes !

Air mata Ara lolos begitu saja . Ara sedikit tak menyangka jika sekarang putri bungsu yang paling manjanya ini akan menyandang status sebagai istri dari seorang Daren Azelo .

" Mama gak boleh nangis dong " ucap Reina dengan mengucap air mata Ara yang terus mengalir .

" Mama gak nyangka aja Rei . Anak manja kesayangannya mama bentar lagi bakal jadi istri " ucapnya kemudian mengusap pelan air mata yang perlahan berhenti keluar .

" Udah ah melownya . Kasian tuh yang lain pada nunggu . Kebawah aja yuk " ajak Hana yang sedari tadi menyaksikan interaksi antara ibu dan anak .

Kemudian ketiga wanita yang sama sama cantik itu perlahan keluar dari kamar dan menuruni anak tangga satu persatu .

Seluruh pandangan tamu undangan baik sanak saudara , teman dan para sahabat seluruhnya terkunci pada Reina . Tak terkecuali Aren . Laki laki yang sudah duduk dengan gagah di kursi tempat akad dengan baju putih sesuai adat jawa menatap Reina kagum dengan senyuman manis yang tercetak dengan jelas di wajahnya .

" Cantik " puji Aren sedikit bergumam saat Reina sudah duduk di sampingnya . Reina hanya tersenyum manis menanggapi .

" Gimana udah siap ? " Tanya bapak penghulu menatap Aren , Reina , Andra serta para saksi yang duduk di kursi akad . Semua mengangguk serempak " baik kalau gitu kita mulai aja acara akadnya . Silahkan bapak Andra jabat tangan nak Aren nya " ucap sang penghulu memberikan intruksi .

Setelah kedua nya berjabat tangan penghulu kembali mengintrupsikan untuk Andra memulai membaca ijab kabul .

" Saya nikahkan dan kawinkan ananda Raindra Daren Azelo dengan putri bungsu saya Aranda Reina Amora dengan maskawin emas seberat 100 gram serta seperangkat alat sholat di bayar tunaiii "

" Saya terima nikah dan kawinnya Aranda Reina Amora binti Andra Amora dengan maskawin tersebut dibayar tunai " jawab Aren cepat dengan jelas dan lantang .

" Bagaimana para saksi ? Sah ? "

" Sahh .... "

" Alhamdulilah "

Tes ! Tes !!

Tetes haru air mata kembali keluar dari pelupuk mata Ara . Ia tak kuasa saat melihat sang putri bungsunya kini sudah resmi menjadi seorang istri .

Tak kalah haru dengan Ara , Hana pun sama . Ia tersenyum dengan air mata haru yang mengalir deras dari pelupuk matanya . Hana merasa sedikit tenang saat melihat putra sulungnya sudah menikah .

Sedangkan sang pasangan pasutri itu hanya tersenyum seraya menatap satu sama lain menyalurkan kebahagiaan yang keduanya rasakan .

" Buat nak Reina silahkan di cium tangan suaminya " ucap sang penghulu .

Reina sedikit menatap Aren dan dengan lembut menyalimi tangan kanannya dengan sopan .

" Tahann tahann " teriak Pandu absurt seraya mengarahkan kamera SLRnya untuk mengabadikan momen sahabatnya yang sedang berbahagia .

Oh iya , semua sahabat Aren serta Reina hadir diacara ini . Bahkan mereka pun sudah ada yang menikah . Contohnya Kinzi dan intan couple cool itu sudah menikah sejak 5 bulan yang lalu .

Setelah selesai kini bergantian Aren lah yang mencium kening Reina . Dengan perlahan tapi pasti Aren menempelkan bibir ranum merah mudanya itu diatas kening mulus milik Reina yang mungkin sejak saat ini menjadi miliknya .

Kemudian setelah semua selesai pengantin diapit para orang tua mereka naik ke atas pelaminan untuk menyalimi para tamu undangan yang datang .

" Selamat dek . Akhirnya di nikahin juga lo " ucap Reihan sekaligus menggoda Reina .

" Ck , nyadar diri ngapa bang . Udah beranak juga " sindir Reina . Reihan memang sudah mempunyai anak . Bahkan umur anaknya sudah menginjak usia 2 tahunan .

" Canda dek , yaelah baperan banget lo . Awas udah jadi istri , manja nya dikurangin tapi kalau sama laki lo si gak usah dikurangin tambahin aja . Terus kalau bisa buat kedepannya kalau kalian ada masalah jangan childish . Selesain masalahnya baik baik . Pokoknya happy wedding " ucap Reihan dengan tatapan memancarkan kebahagiaan .

Reina hanya mengangguk dan memeluk kakaknya itu sekilas . Kemudian Reihan berjalan menjauh memberi celah pada yang lainnya untuk dapat bersalaman .

" Hai cantik ganteng . Ciee udah jadi suami istri . Selamat ya , inget ntar mainnya pelanan aja jangan buru buru " ucap Tiara yang merupakan istri dari Reihan .

" Kakak apaan sih . Makasih loh kak " balas Reina dengan tersenyum simpul dan memeluknya singkat . Sedangkan Aren hanya berucap terima kasih dan sedikit tersenyum manis

" Anjayy ada yang mau belah duren guys . Nih kado dari kita kita . Bukanya sekarang aja . Sekalian tunjukin waktu kita fotbar " heboh Pandu dengan memberikan sebuah paper bag besar ditangannya .

Reina dan Aren menatap curiga Pandu . Keduanya berfikir jika tak mungkin hadiah ini adalah hadiah yang wajah seperti pada umumnya .

Reaksi keduanya masih biasa saat melihat bingkai besar yang ternyata isi dari paper bag tersebut . Namun saat dilihat isi dari bingkai itu mata Reina membulat tak percaya . Sedangkan Aren hanya menggelengkan kepalanya .

" Gila lo . Gue tau ini pasti si Kinzi yang usulin " todong Aren pada Kinzi yang hanya diam di belakang .

" Jangan asal nuduh lo !! " Protesnya tak setuju .

" Gapapa its okey . Makasih para sahabat ku yang tercintahhhh " ucap Reina dengan senyuman terpaksa . Bagaimana bisa tak terpaksa jika isi dari bingkai tersebut adalah satu set lingrie hitam dengan beberapa kotak ko*d*m berbagai rasa .

" Yaudah gass foto . Jangan lupa tunjukin ke kamera " ucap Gibran dengan semangat yang berkobar .

Semua menata posisinya masing masing . Para wanita memilih berdiri disebelah Reina dan para lelaki di sebelah Aren . Semua berfoto dengan berbagai macam gaya . Tak lupa kado yang mereka buat mereka simpan di tengah tengah pemisah antara Aren dan Reina .

Reina ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang