"Ikuti kata hati, jangan takut, banyak orang yang menyayangimu, banyak orang yang memberikan semangat atas perjuanganmu. Jadi, tetaplah berusaha dan terus mencoba"
-Mey
***
Hari ini seperti biasa, suasana kantin sangat ramai, banyaknya siswa di H'IHS membuat semua penjuru kantin terisi penuh. Sama seperti siswa lainnya yang berbondong menikmati kebebasan beberapa menit ini, The Vagos pun ikut membuat gaduh meneriaki penjual yang hingga saat ini belum mengantarkan makanan mereka.
"Mbak Yanti makanannya kok lama sihh!!". Teriak Riko pada salah satu penjual perempuan dengan badan yang sedikit gembul yang terlihat sangat sibuk melayani banyaknya pesanan.
Memang bakso Mbak Yanti adalah salah satu menu terfavorit hampir seluruh siswa, selain makanannya yang terkenal lezat, harganya pun tidak terlalu menguras kantong. Yaa walaupun isi dompet siswa di H'IHS tidak akan menipis hanya karena semangkok bakso.
"Sabar atuhh den, ini juga masih dibikinin". Sahut Mbak Yanti pada salah satu pelanggannya yang terkenal bawel dan tidak sabaran. Siapa lagi kalau bukan Riko dan ditambah Dion tentunya.
"Tapi perutnya udah meronta-ronta pengen diisi Mbak Yanti cantik, manis, bahenol"
Dukk
"Awss, sakit anjim!". Ringis Riko sambil memegang kepalanya yang mendapat pukulan maut dari Rendi.
"Makanya sabar dikit napa? Suara lo itu bikin tambah pusing, berdengung telinga gue". Sarkas Rendi
"Yaa di tutup ajaa tuh telinga, atau mau gue lepasin dari tempatnya? Siap kok gue". Balas Riko dengan tajam
Pletak... Pletak
"Gak usah berantem. Kayak bocah ajaa masalah segitu pake berantem segala". Potong Azka sambil memukul kepala Rendi dan Riko. Spontan hal tersebut membuat Dion tertawa mengejek.
"Zarea gak bilang sesuatu ke lo Lang?". Tanya Abim tiba-tiba dan mendapat gelengan dari Elang.
"Emangnya kenapa Bim? Lo gak nanya ke gue Zarea chat gue apa nggak?". Elang langsung menatap Dion horor setelah mendengar ucapan pria itu barusan, sedangkan yang di tatap hanya menyengir sambil mengangkat dua jarinya tanda peace.
"Ampun boss. Becanda gue"
"Bohong Lang. Kemaren Dion cerita ke gue kalau dia mau nikung lo, katanya dia cinta sama Zarea". Ucap Riko memanas-manasi Elang yang sudah menatap sinis Dion, seakan hendak menerkam lelaki yang sudah berwajah pias itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAREA (Black and White Side)
Teen FictionFOLLOW sebelum membaca! Berikan Vote dan tinggalkan jejak dengan komentar. "BERANI MENGUSIK, SIAP MATI" Kalimat yang mampu membungkam siapa saja yang mengusik kehidupannya. Hanya satu yang di inginkan "TENANG". Destiyana Zarea Holder, wanita tangguh...