Zarea 23 | Sad Moment

37.8K 3.6K 37
                                    

"Hal yang paling berharga adalah keluarga, tempat yang penuh kasih sayang dan perlindungan adalah rumah, orang hebat yang selalu menjaga adalah orang tua"

-Mey

***

Malam ini begitu indah, banyak bintang yang bertaburan, bulan yang bersinar terang, dan kendaraan yang berlalu lalang membuat kota Jakarta begitu ramai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini begitu indah, banyak bintang yang bertaburan, bulan yang bersinar terang, dan kendaraan yang berlalu lalang membuat kota Jakarta begitu ramai.

Gadis yang duduk di balkon bahkan tak merasakan kedinginan angin malam yang menusuk hawa kulit. Mungkin ia sudah terbiasa.

Tok tok tok

"Re bang Zaki udah di bawah". Teriak Rana di depan kamar Zarea.

Yaaa gadis yang sedang melakukan kebiasaannya duduk di balkon itu adalah Zarea.

Zarea bangkit dan hendak menuju ke ruang tamu setelah mengetahui bahwa abang yang di tunggunya telah sampai.

"ABANG!!". Teriak Zarea setelah sampai di ruang tamu. Ia berlari dan langsung menghambur memeluk lelaki tampan yang di panggilnya abang.

"Jangan lari-lari sayang, nanti kamu jatuh"

"Zarea rindu abang"

"Abang juga sangat rindu sama gadis cantik yang satu ini". Balas Zaki sambil menjawil hidung Zarea.

Alfi, Rana, dan Sirla tersenyum bahagia melihat kehangatan itu.

Setelah berpelukan cukup lama, Zarea merenggangkan pelukannya.

"Abang duduk dulu". Ucap Zarea kemudian membawa Zaki duduk di sofa.

Mereka berdua kembali duduk namun tidak melepaskan kaitan tangannya. Zaki kembali memeluk Zarea sesaat ketika mereka duduk, membelai surai hitam itu dan mengecupnya.

Zarea tentu merasa sangat nyaman dengan perlakuan tersebut, terlihat dari bagaimana ia memeluk abangnya dan menyandarkan kepala di dada bidang nan atletis itu.

"Kalian yang bersama adik saya di ruang rapat bukan?".

"Iyaa Tuan"

"Panggil abang ajaa, sama seperti Zarea. Kalian juga adik abang". Ucap Zaki dengan tersenyum tulus.

"Abang gak di marahin keluar malam seperti ini?". Tanya Zarea

"Tidak sayang. Kamu jangan khawatir yaa". Jawab Zaki dan mengecup kening Zarea

"Pengen juga". Ucap Alfi tiba-tiba

ZAREA (Black and White Side)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang