Jika kau berfikir tak mampu maka berhentilah, istirahat sejenak tenangkan fikiran, tapi satu hal yang tidak boleh kau lakukan, MENYERAH.
-Mey
***
Banyak orang yang mengambil langkah terakhir dengan menyerah, namun tidak berlaku dengan gadis pemilik netra biru itu. Jika ia lelah, ia hanya perlu istirahat, tapi tidak untuk menyerah.
Rea masih memejamkan mata terlelap, wajah itu begitu tenang dan damai, mengembalikan sosok asli dalam dirinya.
Ting tong ting tong
Bel rumah Rea berbunyi, sejenak netra biru itu mulai mengerjap, mengembalikan nyawa yang belum kembali seutuhnya. Ia bangkit dan langsung menuju pintu rumah utama.
Ceklek
"Reaaa.....". Suara itu langsung memenuhi indra pendengaran Rea, menggema di seluruh rumah. Bagaimana tidak, suara seperti toa jelas sangat mengganggu.
"Berisik Al". Rea hanya memutar kedua bola matanya ketika Alfi langsung ambruk memeluknya.
"Lebay banget Al, cuman seminggu ajaa gak ketemu lo udah alay". Rana yang melihat itu juga memutar bola mata malas, namun tak urung ia juga ikut memeluk Zarea, sahabat seperjuangan.
"Yeee kangen juga kan lo".
"Gila". Satu kata pedas yang pastinya keluar dari mulut Sirla. Setelah kedua sahabat gesrek itu melepaskan pelukan pada Rea, Sirla ikut memeluk Rea. Ia juga tidak berbohong jika ia merindukan sahabat datar yang satu itu.
"Gimana kabar lo Re?". Tanya Sirla
"Seperti yang lo lihat, gue baik-baik ajaa". Sirla, Rana, dan Alfi hanya tersenyum mendengar ucapan Rea.
"Masuk!".
Mereka melangkah masuk, menjatuhkan tubuh ke sofa empuk untuk melepaskan penat. Sementara Rea pergi ke dapur mengambil minuman dan makanan untuk sahabatnya itu. Beberapa menit kemudian, Rea datang membawa nampan berisi jus jeruk dan beberapa kue kering serta jajanan.
"Memang terbaik dehh Rea, tau ajaa kalau Alfi cantik kelaparan"
"Yeee sa ae lo dugong". Alfi hanya cengengesan mendengar cibiran Rana, untuk saat ini ia tidak bertenaga untuk berdebat.
"Gimana rencana kita, kapan mulai?". Sirla mulai membuka pembicaraan yang serius.
"Besok kita mulai. Seragam baru kalian udah siap di kamar, kerjakan sesuai tugas masing-masing". Ucap Rea, mereka bertiga hanya menganggukan kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAREA (Black and White Side)
Teen FictionFOLLOW sebelum membaca! Berikan Vote dan tinggalkan jejak dengan komentar. "BERANI MENGUSIK, SIAP MATI" Kalimat yang mampu membungkam siapa saja yang mengusik kehidupannya. Hanya satu yang di inginkan "TENANG". Destiyana Zarea Holder, wanita tangguh...