"Berbuat baiklah pada siapa saja, karena kita tidak tau siapakah yang menjadi penolong ketika kita susah, yang dekat belum tentu peduli dan yang jauh belum tentu acuh. Jadi fikirkan baik-baik dalam melakukan segala hal"
-Derindra Zalvin Holder
***
Semua yang ada di dalam rumah tentu kaget dengan kedatangan banyak pria berbaju hitam. Mereka terlihat bukan orang sembarangan, badan mereka kekar yang dihiasi dengan wajah yang kaku. Siapa mereka?
"Salsa bisa lo jelasin?". Tanya Zarea berusaha meredamkan emosinya.
"Maaf Rea, tapi gue di tugaskan untuk melindungi bu Airin"
"Pengkhianat lo!". Sarkas Azka
Salsa hanya mengangguk pelan. "Terserah kalian nganggap gue pengkhianat, gue hanya menjalankan tugas"
Zarea maju lebih dekat dengan Salsa, ia menarik kerah baju Salsa yang beberapa menit lalu masih menjadi sahabatnya.
"TERUS KENAPA LO DEKETIN GUE BRENGSEK! LO MATA-MATA?". Teriak Zarea dengan nafas yang memburu.
Berbeda dengan Zarea yang sekarang tengah mengamuk, Zaki malah diam di tempat sambil memperhatikan sekeliling. Berusaha mencari petunjuk dan jalan keluar.
Tiba-tiba Zaki melotot setelah melihat tulisan dan logo kecil di setiap jaket milik semua pria berbaju hitam itu.
"Shit. ZALVIN, ELANG LINDUNGI ZAREA!". Teriak Zaki yang kemudian melangkah maju ke samping Zarea. Zaki menyembunyikan Zarea di belakang punggungnya, yang kemudian di bawa oleh Zalvin dan Elang untuk mundur beberapa langkah.
"Gery bawa semua anggota masuk kedalam rumah, semua siap siaga. Farid dan devil angel's fokus lindungi cewek-cewek". Ucap Zaki cepat di alat yang memang sengaja ia pasang di telinganya agar mudah berkomunikasi dengan Gery dan Farid yang mengontrol semua anggota di luar rumah.
"Siapp. Kita masuk sekarang". Ucap Gery dari seberang sana.
Kemudian Zaki juga ikut mundur beberapa langkah, ia berdiri tepat di samping Zarea. Selang beberapa menit, terdengar suara grasak-grusuk langkah kaki yang mendekat. Yaa mereka adalah Devil Angel's, The Vagos, dan Jaguar yang dipimpin oleh Gery dan Farid.
Saat ini kediaman Holder sudah di penuhi oleh manusia-manusia yang saling menatap tajam. Rafi pun bingung dengan situasi ini, ia seperti orang linglung.
"Ayah menjauh dari mereka sekarang juga!". Teriak Zaki pada Rafi-Ayahnya yang saat ini hanya diam mematung, seperti orang yang tak sadar situasi. Sontak Rafi menjauh dari orang-orang berpakaian hitam itu dan bergabung dengan anak-anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAREA (Black and White Side)
Teen FictionFOLLOW sebelum membaca! Berikan Vote dan tinggalkan jejak dengan komentar. "BERANI MENGUSIK, SIAP MATI" Kalimat yang mampu membungkam siapa saja yang mengusik kehidupannya. Hanya satu yang di inginkan "TENANG". Destiyana Zarea Holder, wanita tangguh...