Zarea 45 | Pelukan papi

34.3K 3.1K 56
                                    

"Apapun yang terjadi, hidup tetap harus di lanjutkan. Sedih dan kecewa boleh, tapi selalu ingat bahwa waktu terus berjalan, jangan habiskan sisa hidupmu di kehidupan yang suram"

-Elang Putra Rajendra

***

Suasana di ruang rawat itu kembali ceria, siapa lagi pembuat onar dan pencair suasana kalau bukan Riko dan Dion, ahh sepertinya formasi mereka akan berubah, yang tadinya berdua kini menjadi bertiga dengan bertambahnya Gery yang sifatnya tak jauh b...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana di ruang rawat itu kembali ceria, siapa lagi pembuat onar dan pencair suasana kalau bukan Riko dan Dion, ahh sepertinya formasi mereka akan berubah, yang tadinya berdua kini menjadi bertiga dengan bertambahnya Gery yang sifatnya tak jauh berbeda dari Riko dan Dion.

"Berarti Dion jadi adik sepupu Rea, Bang Zaki dan Zalvin dong?". Tanya Riko

"Ehh enak ajaa. Gue yang brojol duluan dari si kembar itu, iyakan Pi?". Tanya Dion dan mendapat anggukan dari Satrio.

"Dion dua bulan lebih tua dari Zarea dan Zalvin". Jawab Tasya-Mami Dion

"Tuhh kan berarti lo adek gue Vin. Nurut-nurut lo ama gue, entar kualat. Kan gak lucu Adik sepupu meninggal karena durhaka pada kakak sepupu". Ucap Dion sambil memperagakan seperti membaca berita.

"Najis gue saudaraan sama lo. Om sama Tante_"

"Panggilnya Mami sama Papi dong Vin, supaya samaan sama mereka. Rea juga yaa". Potong Tasya. Zarea menganggukan kepalanya sambil tersenyum tulus. "Iya Mi". Ucapnya

"_Iyaiyaa mami. Ehh mami sama papi gak ketukar kan anaknya? Kok modelannya kayak gini sihh". Lanjut Zalvin sambil memandang sinis pada Dion. Sontak hal tersebut membuat mereka tertawa mengejek, apalagi saat melihat wajah Dion yang merah karena kesal.

"Sialan lo!"

"Dion ucapan kamu!". Tegas Satrio

"Hehehe maaf Pi, lagian dia yang duluan Pi. Ngajakin perang dingin persaudaraan". Elak Dion sambil menunjuk Zalvin yang masih terkekeh. Zaki dan Zarea pun ikut tertawa.

"Becanda elahh. Sensitif amat lo, PMS yaa?"

Pukk

"Gue cowok bukan cewek! Enak ajaa ganteng gini di kira cewek". Sinis Dion sambil melempar bantal sofa yang tepat mengenai lengan Zalvin. Bukannya marah, Zalvin malah tertawa kencang.

"Mmm Mi, Zaki boleh menanyakan sesuatu?". Potong Zaki

"Tanya ajaa apapun yang ingin kamu tau". Jawab Satrio

"Papi tau maksud bahaya yang kakek ucapkan?"

Satrio menggeleng. "Waktu itu papi sempat nanya, tapi kakek kamu gak mau kasih tau. Katanya ada saat dimana semuanya akan kebongkar, termasuk masalah keluarga Holder waktu itu"

ZAREA (Black and White Side)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang