Zarea 20 | Welcome Back

38K 3.9K 147
                                    

"Cinta dan kasih sayang ini sangat berharga, biarkanlah sejenak seperti ini tuhan, biarkan kurasakan sedikit kehangatan itu"

-Destiyana Zarea Holder

***

Setelah keluar dari ruang rapat, Elang, Zalvin, Rana, Sirla, Alfi, dan Salsa hendak pergi ke kantin karena jam menunjukkan waktu istirahat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah keluar dari ruang rapat, Elang, Zalvin, Rana, Sirla, Alfi, dan Salsa hendak pergi ke kantin karena jam menunjukkan waktu istirahat.

Namun belum saja mereka beranjak lebih jauh, sebuah suara menghentikan langkah kaki mereka. Suara yang membuat mereka sedikit muak, sepertinya drama hari ini belum selesai sepenuhnya.

"ELANG!!"

Elang yang merasa namanya di panggil menoleh kebelakang dan mendapatkan Bianca beserta ayahnya yang datang menghampiri dengan senyum yang merekah.

"Elang kamu gak khawatir sama aku? Kok kamu gak jenguk aku di rumah sakit?". Tanya Bianca setelah sampai di tempat Elang dan teman-temannya.

"Gak sempat"

"Ihh kamu kok gitu sihh, aku kan butuh kamu Lang. Aku belum bisa banyak gerak, semua tubuh aku penuh luka, sakit Lang". Ucap Bianca dengan dramatis sambil menekuk wajahnya.

"Queen drama". Bisik Zalvin kepada Salsa, Rana, Sirla, dan Alfi

"Pengen muntah gue, kenapa Rea gak robek ajaa tuh mulut"

"Cocok jadi pemain film sihh, tapi yang karakter antagonis plus alay cabe-cabean"

"Sttt. Ada bokapnya entar dia dengar". Ucap Sirla kepada teman-temannya.

"Emangnya Bianca pemain film yaa Ran? Kok gue gak pernah lihat". Alfi berucap dengan polosnya dan mendapat toyoran dari Rana dan Salsa.

"Sakit kepala gue tau, entar gue jadi bego"

"Emang udah bego dari lahir Al"

"Enak ajaa lo, ehh tapi beneran Bianca main film?"

"Tanya aja sendiri Al, pusing gue". Cerca Salsa yang heran dengan kapasitas otak temannya yang satu itu.

"Ekhemm ekhemm. Bianca gue mau tanya dong, lo pemain film yaa? Aktor gitu?".

Salsa membelalakkan mata setelah Alfi mengikuti perkataannya tadi. Sedangkan Zalvin, Rana, dan Sirla menepuk jidat mereka. Bingung dengan teman mereka yang satu itu, entah memiliki otak atau tidak.

"Yang begini nih pas pembagian otak datangnya telat, makanya dapatnya hanya separuh". Hardik Sirla, namun tak urung mereka tertawa cekikikan.

ZAREA (Black and White Side)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang