"Banyak topeng yang berkeliaran, jangan percaya pada siapapun atau kau akan merasakan pahitnya di khianati"
-Destiyana Zarea Holder
***
Mood zarea hari ini benar-benar buruk, banyak hal yang menghantam hati dan pikirannya. Tak bisakah semuanya cepat selesai?
Setelah meninggalkan Elang di taman sendirian, Zarea melangkahkan kakinya menuju kelas. Ada beberapa yang harus di bicarakan bersama teman-temannya.
"Elang ngomong apa aja Re?". Tanya Rana saat melihat Zarea sudah masuk kelas dan duduk di tempatnya.
Bukannya menjawab, Zarea malah memberikan pertanyaan pada Rana. "Lo udah tau siapa peneror itu?"
Yaaa, mereka memang ikut menyelidiki siapa peneror itu sebenarnya. Apakah masalah ini akan menjadi bantuan atau boomerang bagi mereka? Entah peneror itu juga mempunyai dendam dengan Airin ataukah ada seseorang yang mempermainkan mereka dengan menggunakan inisial yang sama persis dengan nama Zarea.
Rana menggeleng menjawab pertanyaan Zarea. "Baru kali ini gue gak bisa lacak data diri seseorang"
"Yang lo takutin terjadi Re?". Tanya Sirla dan Rea mengangguk.
"Berarti Elang mikirnya lo peneror itu?". Dan lagi-lagi Zarea mengangguk.
"Siapa sebenarnya orang itu?". Gumam Zarea.
"Tadi lo kenapa sama Miranda Re? Kayak gak suka gitu, cemburu yaa sama Zalvin?". Sontak saja Rana dan Sirla langsung menyikut perut Alfi.
"Kenapa?". Bisik Alfi pada Rana
"Lo udah tau kenapa nanya, jangan bikin suasana makin runyam Al".
"Cari data diri Miranda Ran, nanti kalian bakal tau sesuatu". Perintah Zarea
Rana hanya mengangguk, ia mengeluarkan ponsel yang tersimpan di saku bajunya. Mengotak-atik sedikit dan...
"WHAT!!". Pekiknya
"Jangan teriak bego". Ketus Sirla sambil menoyor kepala Rana.
"Coba lo lihat sendiri".
Sirla dan Alfi mengambil ponsel milik Rana, seketika mata mereka juga membulat.
"Ini seriusan Rea? Jadii Miranda-". Zarea langsung mengangguk, tanpa menunggu pertanyaan Sirla selesai.
"Lo bisa tau ini duluan dari mana Rea?".
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAREA (Black and White Side)
Teen FictionFOLLOW sebelum membaca! Berikan Vote dan tinggalkan jejak dengan komentar. "BERANI MENGUSIK, SIAP MATI" Kalimat yang mampu membungkam siapa saja yang mengusik kehidupannya. Hanya satu yang di inginkan "TENANG". Destiyana Zarea Holder, wanita tangguh...