Zarea 43 | Flashback

33.7K 2.9K 64
                                    

"Kejutan apa lagi yang tengah engkau siapkan Tuhan? Aku butuh kejelasan, aku butuh jalan keluar dari semua teka-teki ini. Cukupkan sampai disini Tuhan, aku hampir tak mampu"

-Destiyana Zarea Holder

***

Semua yang berada di ruangan itu tentu kaget dengan penuturan pria paruh baya yang mengaku sebagai orang tua dari Dion, sahabat mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua yang berada di ruangan itu tentu kaget dengan penuturan pria paruh baya yang mengaku sebagai orang tua dari Dion, sahabat mereka.

Bagaimana bisa adik dan cinta pertama adalah orang yang sama?. Namun jika difikirkan kembali, memang hal itu sangat mungkin terjadi, mengingat Satrio hanya anak angkat di keluarga Elbarak. Namun pertanyaan yang sebenarnya adalah mengapa bisa terjadi? Apa semuanya kebetulan ataukah telah direncanakan?

Satrio jelas tahu raut terkejut mereka semua. Yahh kecuali istri dan anaknya, ditambah dengan Zaki yang memang sengaja mengundang mereka untuk menjelaskan semuanya, semua yang terjadi di masa kelam.

"Maksudnya gimana yaa om? Kalau memang bunda adalah cinta pertama om, kenapa malah menjadi adik angkat bukannya istri?". Tanya Zalvin beruntun.

Yaaa, setelah mengetahui bahwa Airin bukan ibu kandungnya, Zalvin tak mau lagi memanggil wanita itu dengan embel-embel bunda. Baginya panggilan bunda hanya untuk satu wanita yang melahirkannya, yang tak lain dan tak bukan adalah Destiyana Irina Holder, wanita yang akhirnya diketahui sebagai orang yang pantas dengan panggilan istimewa itu.

Satrio menganggukan kepalanya. "Saya akan menceritakan semuanya, dan karena alasan itulah saya berada disini_". Satrio menjeda ucapannya sambil menghela napas pelan.

"_Saya dan ayah kalian adalah sahabat yang begitu dekat. Bukan hanya berdua, kami juga memiliki 3 wanita cantik yang selalu buat persahabatan kami semakin berwarna"

"Kalau boleh tau, siapa saja yaa om?". Potong Zarea

"Saya, Mas Satrio, Rafi, Rina, dan.. Airin". Bukan, bukan Satrio yang menjawab, melainkan Tasya-istrinya.

"Bunda sama wanita ular itu juga?"

Satrio mengangguk. "Awalnya persahabatan kami berjalan seperti biasanya, hingga suatu hari kami terpecah belah dan saling membenci".

Flashback On

"Holllaaa epribadeh". Sapa seorang cowok yang tiba-tiba datang membuat rusuh, di belakang cowok itu ada gadis cantik dengan rambut ombrenya.

"Lama amat sihh Sat, kita sampe lumutan nungguin lo pada. Heran gue, janjian jam berapa, datang jam berapa". Cerca gadis yang tengah menekuk wajahnya kesal. Diketahui nama gadis itu adalah Tasyani Putriana, kerab di panggil Tasya.

ZAREA (Black and White Side)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang