"Roda kehidupan terus berjalan, ada saatnya kamu di bawah, namun ada pula saat dimana kamu diatas. Kehidupan memang keras, namun jangan jadikan itu sebagai alasan untuk kamu menyerah"
-Sirla Christi Henzam
***
Malam ini terasa begitu sunyi, seakan memberitahukan pada dunia bahwa kegelapan telah melanda. Sorak soraipun tak terdengar begitu jelas, entah karena suasana yang mencekam atau hanya ilusi semata.
Tepat pada malam ini semua mungkin akan terbongkar, kilasan kejadian masa lalu yang menjadi boomerang di kehidupan sekarang.
Semua anggota The Vagos, Jaguar, dan Devil Angel's sudah bersiap pada posisi masing-masing, berjaga-jaga apabila ada suatu kejadian yang tak di inginkan. Di luar rumah sudah ada Gery dan Farid yang mengatur anggota, sedangkan Zarea, Zalvin, Zaki, dan semua yang akan masuk kedalam rumah, tengah bersembunyi di balik pintu.
Dimana semua pengawal keluarga Holder? Mereka semua sudah di urus oleh Zaki, agar tak mempersulit dalam melakukan misi ini.
Beberapa menit yang lalu, Rio sudah masuk kedalam rumah sambil membawa dokumen yang akan ditandatangani. Senyum cerah tak henti-hentinya terbit di bibir Airin, hanya tinggal sedikit lagi maka tujuannya akan tercapai.
"Bagaimana Mas, apa kamu sudah siap?". Tanya Airin dengan senyum yang merekah.
Rafi ikut membalas senyum dari istrinya itu. "Iyaa sayang. Semua aku lakukan untuk kamu, untuk kebaikan kita"
"Iyaa Mas, yang penting kamu percaya kan sama aku? Aku lakuin ini untuk kebaikan semua, aku takut jika suatu hari nanti Zaki bakal ngusir aku dari rumah ini". Ucap Airin yang berubah menjadi sendu.
"Jangan khawatir sayang, sekarang kamu gak perlu takut lagi, karena rumah ini dan sebagian harta aku akan menjadi milik kamu. Kamu senang sekarang?"
"Senang sekali Mas, makasih banyak Mas. Aku cinta kamu". Jawab Airin sambil bergelut manja di lengan Rafi-suaminya.
"Kok Zalvin belum pulang juga? Kata kamu dia hanya menginap 1 hari di rumah temennya". Tanya Rafi penasaran. Yaa Airin berbohong pada suaminya perihal Zalvin.
"Mungkin sebentar lagi juga pulang Mas, dia kan udah dewasa Mas, biarin ajalah_". Jeda Airin sambil membenarkan kembali duduknya.
"_sekarang kamu tanda tangan yaaa, supaya gak kemalaman, kasian Rio kalau terlalu lama disini. Iyakah Rio?"
"Iya benar bu". Jawab Rio seadanya
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAREA (Black and White Side)
Teen FictionFOLLOW sebelum membaca! Berikan Vote dan tinggalkan jejak dengan komentar. "BERANI MENGUSIK, SIAP MATI" Kalimat yang mampu membungkam siapa saja yang mengusik kehidupannya. Hanya satu yang di inginkan "TENANG". Destiyana Zarea Holder, wanita tangguh...