Zarea 14 | Allice?

39.7K 3.6K 86
                                    

"Kamu sangat beruntung, mendapatkan semua yang di inginkan banyak orang. So, bersyukurlah".

-Destiyana Zarea Holder

***

"Lo mau gue jadi pembunuh? Okee gue tunjukin gimana caranya ngebunuh orang"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo mau gue jadi pembunuh? Okee gue tunjukin gimana caranya ngebunuh orang". Sinis Zarea dengan senyum smirknya

"Rana, Alfi, Sirla, Salsa_". Panggil Rea dengan sudut bibir yang terangkat

"_Bunuh siapa saja yang berani halangin gue". Lanjutnya

Rana, Sirla, Alfi, dan Salsa berjalan mendekat dan membuat backingan. Mereka bergidik ngeri melihat sosok Rea yang sekarang.

The Vagos makin penasaran, apa yang akan Zarea lakukan?.

Alfi dengan sikap angkuh menggerakkan tangan sebagai pemanasan. "Udah lama gue belum main. Semangat nihh gue Re". Ucap Alfi. Ia begitu geram dengan tingkah The Vagos saat ini

Rea berjalan mendekati Bianca, Clara, dan Stela. Semua murid yang menonton perkelahian itu memberikan jarak dengan Bianca dan kawan-kawan. Mereka tidak mau terkena imbasnya.

Bianca, Clara, dan Stela sudah keringat dingin. Di tambah jari telunjuk Bianca yang begitu sakit.

Rea mengangkat tangannya dan menekan rahang Bianca dengan kuat. Membuat sang empu meringis pelan.

"Gue pastikan lo bakal nyesal Rea, gue akan laporin lo ke kantor polisi, mendekam di penjara"

"Waww. Haruskah gue takut sama ancaman lo itu?".

"Dasar jalang. Gak di ajarin orang tua lo?". Kecam Clara

Plakk

"JANGAN BAWA ORANG TUA GUE SIALAN!"

Clara beringsut mundur ke belakang Bianca, sungguh ia sangat takut melihat Rea sekarang.

Rea mengepalkan tangannya, dadanya naik turun. Tak lama ia tersenyum dan tertawa sangat kencang. Membuat seisi kantin bergidik ngeri dengan suara tawa itu.

The Vagos pun merinding mendengar tawa itu. Elang hanya tak habis pikir, mengapa Zara gadis kecilnya berubah menjadi monster. Sangat berbeda dengan 10 tahun silam.

"Itu Rea kerasukan apa gimana ya?". Tanya Riko sambil mengusap tengkuknya. Bulu kuduknya meremang.

"Kok gue jadi takut yaa sama Rea". Lanjut Dion

ZAREA (Black and White Side)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang