"Kebahagiaan yang kekal itu adalah cinta dan kasih sayang. Perihal harta, itu hanya sebuah tunjangan"
-Destiyana Zarea Holder
***
Semua orang punya persepsi masing-masing. Ada sebagian orang beranggapan bahwa harta dan kekayaan adalah sumber kebahagiaan yang utama. Namun di sebagian orang, harta dan kekayaan hanya sebuah faktor penunjang. Yang terpenting adalah cinta dan kasih sayang, itu adalah segalanya.
Ada juga segelintir orang yang menganggap kedua hal tersebut adalah penting. Sama seperti Airin. Baginya semua yang ia inginkan harus didapat, baik itu cinta, kasih sayang, harta, dan kekayaan. Tak peduli banyak hati yang akan ia lukai.
Saat ini Airin mendapatkan segalanya, cinta dari suaminya, dan kehidupan yang bergelimang harta. Bagaimana tidak, ia wanita yang menjadi pusat perhatian. Menjadi istri dari seorang pengusaha sukses dan kaya raya, Rafindra Holder.
Ting tong
"Paket!". Sepertinya yang membunyikan bel rumah megah itu adalah seorang kurir pengantar barang.
Dengan cepat seorang wanita membuka pintu dan melihat ada gerangan apa pria yang mengangkat sebuah box hitam ditangannya.
"Paket Bu"
"Tapi saya tidak memesan apapun Pak"
"Tapi disini tertulis alamat yang benar kok bu. Ini kediaman keluarga Holder kan?"
"Iya benar. Mm paketnya untuk siapa ya Pak?".
"Atas nama Airin Putriyani Holder"
"Saya?". Ulang Airin dengan mengernyitkan dahi
"Iya buk. Di terima yaa paketnya, ini silahkan ibu tanda tangani di bawah sini". Tunjuk pria pengantar paket di bagian bawah kertas.
"Baik terima kasih yaa bu. Saya permisi". Lanjutnya lagi.
Airin tak menjawab, ia langsung membawa paket yang katanya untuk dirinya ke kamar. Lumayan penasaran dengan isi box sedang yang berwarna hitam pekat.
Airin perlahan membuka pita yang menghiasi kotak berwarna hitam itu.
"Bundaaaa". Belum sempat Airin membuka penutup kotak, Zalvin berteriak dari lantai atas memanggilnya. Ia pun keluar kamar menghampiri anak bungsunya yang sangat manja.
"Jangan teriak-teriak Vin". Tegur Airin
"Hehe maaf bunda". Ucap Zalvin mengangkat dua jaringan tanda piece sambil menyengir. Airin hanya geleng-geleng kepala melihat Zalvin yang masih sangat manja melihat umurnya yang perlahan beranjak dewasa.
"Ada apa Vin? Kamu lapar?"
"Hehe bunda tau aja kalau Zalvin lapar"
"Yaudah makan gih, bunda mau masuk kamar dulu"
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAREA (Black and White Side)
Teen FictionFOLLOW sebelum membaca! Berikan Vote dan tinggalkan jejak dengan komentar. "BERANI MENGUSIK, SIAP MATI" Kalimat yang mampu membungkam siapa saja yang mengusik kehidupannya. Hanya satu yang di inginkan "TENANG". Destiyana Zarea Holder, wanita tangguh...