"Terkadang kita buta akan hal yang baik dan hal yang buruk, tipuan daya terlalu besar hingga mengalahkan sebuah ikatan"
-Antariksa Zaki Holder
***
Setelah kejadian di parkiran yang membuat bingung banyak orang, Zalvin dan Miranda memilih langsung pulang. Zalvin yang masih berkutat dengan pikirannya dan Miranda yang memikirkan cara untuk tindakan selanjutnya.
Hari ini Rafi dan anaknya Zaki pulang lebih awal, karena di kantor tidak ada rapat penting dan pekerjaan bisa mereka selesaikan di rumah.
Rafi yang duduk di sofa kaget dengan kedatangan kedua anaknya itu, ahh lebih tepatnya pada anak angkat yang baru tinggal di rumah ini, yaa dia adalah Miranda.
Miranda datang dengan mata yang bengkak dan memerah, serta masih kaluar tetesan air mata walaupun tidak banyak.
"Adik kamu kenapa Zalvin?". Tanya Rafi saat Zalvin dan Miranda sudah ikut duduk di sofa.
Melihat Zalvin yang masih diam, Rafi beralih ke Miranda. "Kamu kenapa sayang?"
Miranda menggeleng. "Miranda baik Yah"
"Ehh kalian udah pulang, tunggu sebentar..Adik kamu kenapa Vin?". Tanya Airin saat datang dari kamar dan melihat Miranda yang menangis.
"Miranda tidak apa-apa bunda, ini hanya kelilipan saja di motor. Mmm Miranda ke kamar dulu yaa bunda ayah, Miranda mau istirahat". Ucap Miranda dengan suara parau.
Ia langsung bangkit dan menuju kamarnya tanpa mau mendengar jawaban dari Rafi dan Airin.
"Ayo bermain abangku Zaki". Gumam Miranda dengan senyum smirknya saat sudah di pertengahan anak tangga.
Rafi kembali memandang putranya itu yang terlihat masih diam tanpa sepatah kata.
"Miranda kenapa Vin? Jawab ayah dengan jujur".
"Hah?"
Zalvin tersadar dari lamunannya saat mendengar pertanyaan ayahnya.
"Ayah tanya Miranda kenapa?". Ulang Rafi
"Ohh itu, tadi bang Zaki ke sekolah Yah, katanya mau menjemput adiknya"
"Zaki menjemput Miranda?". Tanya Rafi to the point, karena fikirnya tidak mungkin Zaki menjemput Zalvin yang notabennya membawa motor sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAREA (Black and White Side)
Teen FictionFOLLOW sebelum membaca! Berikan Vote dan tinggalkan jejak dengan komentar. "BERANI MENGUSIK, SIAP MATI" Kalimat yang mampu membungkam siapa saja yang mengusik kehidupannya. Hanya satu yang di inginkan "TENANG". Destiyana Zarea Holder, wanita tangguh...