"Jangan ada yang ikut campur, jangan ada yang mendekat, jangan ada yang hentiin gue kalau gak mau mati"
-Destiyana Zarea Holder
***
Di sebuah ruangan kecil yang pengap itu, terdapat tiga orang misterius yang saling bertukar informasi.
Pria tegap dan kekar yang duduk di kursi kebesarannya terlihat sangat menakutkan. Aura hitam itu membuat stok udara di ruangan menipis.
"Laporan!". Ucapnya tegas
"Sesuai dengan rencana, saya sudah memanipulasi penembakan itu King"
"Kau sudah ketahuan?"
"Iya King. Mereka berhasil menemukan identitas saya". Pria yang di sebut King itu menganggukan kepala.
"Kau..lanjutkan". Ucapnya menunjuk seseorang yang berdiri di dekat pria yang melapor tadi
"Mereka sudah masuk di rencana kita King. Mereka percaya bahwa penembakan itu sebagai peringatan"
"Lalu, bagaimana dengan Rea dan teman-temannya?"
"Rea sudah menyepakati untuk bergabung dengan The Vagos. Saya mendengar pembicaraannya dengan Elang di taman kota, sepertinya mereka saling berkaitan dari masa lalu". Lanjutnya
"Kau teruskan penyamaran. Bersikap seperti teman yang biasanya, Jangan sampai Rea dan The Vagos curiga_".
"_Dan untukmu, saat ini kau harus lebih berhati-hati. Pantau dari jauh, kita lanjutkan rencana kedua"
"Siap King". Jawab kedua orang itu serempak.
***
Saat ini anggota The Vagos tengah makan di kantin. Terlihat kegembiraan di wajah mereka setelah mendengar Rea, Alfi, Rana, Sirla, dan Salsa ikut bergabung dengan The Vagos.
"Hebat bener lo Lang bisa yakinin Rea. Pake pelet lo yaa?"
Pletak. Rendi menggeplak kepala Dion, ucapan pria itu sangat konyol dan selalu memancing emosi anggota The Vagos yang lain.
"Elang gak perlu pake pelet juga cewek-cewek udah pada klepek-klepek".
"Gak usah geplak kepala gue juga anying, mau ngajak gelut lo? Ayokk gue jabanin". Ketus Dion
"Lagian mulutnya gak di jaga, minta di tebas lo? Gelud ajaa kalian sanaa, udah lama juga gue gak liat bunuh-bunuhan". Sarkas Azka
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAREA (Black and White Side)
Teen FictionFOLLOW sebelum membaca! Berikan Vote dan tinggalkan jejak dengan komentar. "BERANI MENGUSIK, SIAP MATI" Kalimat yang mampu membungkam siapa saja yang mengusik kehidupannya. Hanya satu yang di inginkan "TENANG". Destiyana Zarea Holder, wanita tangguh...