"Aku tidak akan pernah bisa menjadi dirimu, begitupun kamu yang tak akan bisa seperti diriku. Semua makhluk punya ciri dan karakter masing-masing. Jangan memaksakan diri untuk menjadi orang lain, yang nantinya hanya melukaimu"
-Antariksa Zaki Holder
***
Semua yang ada di ruangan itu penasaran dengan video di dalam flashdisk yang diberikan Exel beberapa menit yang lalu. Semuanya berharap, bahwa video ini nantinya akan menjadi bukti yang kuat atas kekejaman orang lain, tak lain dan tak bukan adalah Airin.
"Ada yang bawa laptop diantara kalian?". Tanya Rana. Sekarang flashdisk itu ditangan Rana, sang ahli hacker yang akan memeriksa video cctv tersebut.
"Gue ada, bentar gue ambil dulu ditas_". Jeda Azka sambil mengambil sebuah laptop di dalam ransel yang kebetulan ia bawa ke mana-mana.
"_Nih. Sekalian buat salinan di laptop gue, buat jaga-jaga kalau flashdisk itu hilang". Lanjut Azka sambil memberikan laptopnya ke Rana.
Sekarang semua sudah berkerumun di sofa yang tersedia di ruangan itu, ahh lebih tepatnya mereka mengelilingi Rana yang sekarang dengan lihai memainkan jari-jarinya di atas keyboard.
Saat ini video itu sudah terlihat, tinggal memencet tombol play maka videonya akan terputar. "Gue putar sekarang?". Tanya Rana dan mendapat anggukan dari mereka semua.
Saat video sudah terputar, mulai terlihat seorang wanita dewasa yang tengah duduk di salah satu meja di sebuah restoran. Yaa, wanita itu adalah Airin. Gerak gerik Airin pun mulai mencurigakan, ia celingak-celinguk mengawasi sekeliling, dan dengan cepat ia memasukkan serbuk ke dalam jus yang sudah di pesannya barusan.
"Itu racun dengan dosis yang sedang, membunuh dengan perlahan. Hanya butuh 4 jam untuk merusak semua organ manusia". Ucap Rendi sambil menunjuk serbuk yang di tuangkan Airin kedalam jus.
Zarea mengangguk. "Bunda pulang setelah 3 jam ia keluar rumah, setelah itu kita sempat berbincang di balkon hingga akhirnya bunda menghembuskan napas terakhir"
"Berarti prediksi Rendi sangat tepat". Sambung Rio dan mendapat anggukan kepala dari mereka semua.
Selang beberapa menit, datang seorang wanita yang menghampiri Airin. Yaa wanita itu adalah Rina. Rina menampakkan wajahnya yang kurang bersahabat, ia benci sosok di depannya ini, yang sempat menjadi sahabat dan sekarang menjadi pelakor di rumah tangganya.
Mereka nampak mulai berbincang, namun suara dari video ini kurang jelas, bahkan hampir tidak terdengar, mungkin karena cctvnya terletak lumayan jauh dari kedua wanita dewasa itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAREA (Black and White Side)
Teen FictionFOLLOW sebelum membaca! Berikan Vote dan tinggalkan jejak dengan komentar. "BERANI MENGUSIK, SIAP MATI" Kalimat yang mampu membungkam siapa saja yang mengusik kehidupannya. Hanya satu yang di inginkan "TENANG". Destiyana Zarea Holder, wanita tangguh...