Zarea 31 | Aneh

32.1K 3.2K 347
                                    

"Jika aku harus menjauh demi kebahagiaan orang asing yang datang di hidupmu, maaf aku tak mampu"

-Destiyana Zarea Holder

***

Pagi ini di jam istirahat pertama, suasana kantin seperti biasa sangat ramai, karena siswa di H'IHS terbilang sangat banyak dan hanya di sediakan satu kantin besar untuk seluruh siswa dan guru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini di jam istirahat pertama, suasana kantin seperti biasa sangat ramai, karena siswa di H'IHS terbilang sangat banyak dan hanya di sediakan satu kantin besar untuk seluruh siswa dan guru.

Saat ini anggota The Vagos tengah makan di kantin, di meja khusus untuk mereka dan mengisi perut yang sudah keroncongan.

"Kabarnya Tiger gimana?". Tanya Azka memulai pembicaraan

"Buat apa tau tentang mereka?"

"Yaa siapa tau mereka nyerang balik, gak mungkin kan mereka diam ajaa dengan kejadian kemarin"

Yaaa, The Vagos juga tau watak geng Tiger, saingan geng motor mereka itu sangat berambisi.

"Tenang ajaa, markas udah gue suruh jaga anak-anak yang lain". Ucap Riko

"Gimana ceritanya sihh lo nyerang Tiger Lang?". Tanya Rendi pada leadernya yang masih diam sambil menyantap makanannya.

Elang hanya mengedikkan bahu acuh. "Pengen ajaa"

"Ck. Kalau mau nyerang kasih tau kita lahh, kalau lo di keroyok habis gimana?"

"Iyaa Lang, lo sendiri yang bilang jangan meremehkan Tiger". Sambung Abim

"Iya". Hanya satu kata itu yang keluar dari mulut Elang, setelahnya ia kembali menyantap makanannya, membuat anggota The Vagos yang lain hanya berdecak kesal dengan sikap santai ketua mereka.

"Kemarin kenapa gak ngajak kita?". Tanya Rana, pasalnya anggota The Vagos datang sudah dengan luka lebam di wajah mereka.

"Gak sempat Ran. Lagian ini masih bisa kita atasi, sebisa mungkin kita gak akan melibatkan kalian di perkelahian". Jawab Zalvin

"Iyaa. Walaupun kalian juga jago, tapi kekuatan pria tentu bukan tandingan kalian". Sambung Dion

Namun bukannya terharu, Rana, Alfi, dan Sirla langsung tertawa. Seakan yang diucapkan oleh Dion hanya sebuah lelucon.

"Tenang ajaa, kalau soal kekuatan pria, KECIL!!". Ucap Alfi sambil menjentikkan jarinya remeh.

"Hah?"

Zarea langsung melotot ke arah Alfi, seakan berbicara lewat sorot mata "Kalau ketahuan habis lo"

ZAREA (Black and White Side)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang