Zarea 19 | Drop Out?

37.4K 3.6K 37
                                    

"Dia yang menanam dia pula yang menuai, siapa yang bersikap baik akan mendapat balasannya dan siapa yang bersikap jahat akan mendapat ganjarannya"

-Mey

***

Sekarang di Holder International High School sudah ramai dengan para siswa yang berdatangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang di Holder International High School sudah ramai dengan para siswa yang berdatangan.

Hari ini terasa berbeda karena tepat pada hari ini akan diadakan rapat yang akan membahas tentang masalah pembullyan yang terjadi kemarin.

Yaa di ruang rapat semua sudah berkumpul, baik pelaku pembullyan, korban, saksi, kepala sekolah, semua para guru, dan yang paling terpenting adalah putra pemilik sekolah yang akan menentukan keputusan final dari persoalan ini.

Zarea duduk ditemani para sahabatnya, Rana, Alfi, Sirla dan Salsa. Elang dan Zalvin ikut serta untuk dimintai keterangan mengenai kejadian kemarin. Karena berhubung cctv di kantin sedang dalam keadaan rusak.

Bukan hanya itu saja, Bianca, Stela, dan Clara juga datang di dampingi kedua orang tua mereka. Bianca memaksa untuk ikut rapat walaupun harus menggunakan kursi roda, karena kondisi tubuhnya masih bisa dikatakan lemah dan banyak tulang yang patah.

"Baik, karena berhubung semua sudah ada di ruangan, rapat kali ini saya buka. Tidak ada yang bisa membuka suara kecuali atas perintah dari saya". Ucap Zaki dengan lantang dan tegas.

"Sekarang saya mulai dari Bianca, Stela, dan Clara. Silahkan keluarkan semua yang ingin kalian katakan"

"Maaf Tuan Zaki, saya mau Zarea di keluarkan dari sekolah. Dia hampir membunuh saya tuan". Ucap Bianca dengan muka merah padam

"Lanjutkan!"

"Dia sudah melakukan pembullyan tuan, tindakannya ini sudah di luar batas". Ucap Stela memperkeruh suasana

"kalian melakukan kesalahan?"

"Hah!!"

"Mengapa kalian bisa dipukuli? Tidak akan muncul asap jika tidak ada api"

"Ka..kami hanya mau makan di kantin tuan"

"Iyaa tuan, kami tidak tau  kenapa dia menyerang kami"

Zaki hanya menganggukan kepalanya. "Ada lagi?"

"Untuk sementara hanya itu tuan"

"Zarea atas dasar apa kamu memukuli mereka?" Zaki beralih kepada Zarea

"Simple saja, saya hanya mengikuti permainan mereka,  bukankah iblis harus berhadapan dengan iblis?"

ZAREA (Black and White Side)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang