13 - Klub

10.2K 933 7
                                    

CAHAYA yang redup ditambah dengan musik yang keras membuat seisi ruangan pada bersenang-senang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CAHAYA yang redup ditambah dengan musik yang keras membuat seisi ruangan pada bersenang-senang.
Puluhan manusia menari meliuk-liukkan badannya ke sana kemari di bawah cahaya yang minim dan juga kelap kelip.

Regan dan teman-teman nya menghabiskan waktu di club malam ini, menghilangkan penat dan juga rasa lelah setelah beraktifitas seharian.

Regan kembali meneguk minuman untuk ketiga kalinya dalam gelas itu. Matanya berkeliaran menonton manusia-manusia yang menari-nari ditambah lagi pakaian mereka yang super minim membuat mata laki-laki itu menjadi segar.

"Fajar kenapa nggak ikut, Gan?" tanya Marcel, laki-laki bertato itu mengisap rokoknya sesekali ia hembuskan.

"Dirumah nenek nya. Ada acara katanya," balas Regan tanpa mengalihkan pandangannya dari beberapa perempuan yang sedang bercanda ria.

"Woi, joget skuyy!" ajak Tono yang langsung diangguki teman-teman nya.

"Ayo, Gan!"

"Enggak lo aja sana," tolak Regan, ia terlalu malas untuk berdiri dari tempatnya sekarang.

Teman-teman Regan meninggalkan Regan sendiri di sofa panjang itu.

Seorang perempuan dengan tampilan super seksi nya menghampiri Regan. Ia mengibaskan rambutnya kebelakang lalu duduk disebelah cowok itu, berpindah menjadi duduk di atas paha laki-laki itu.

Dia tersenyum centil, memainkan bibirnya dan mengelus-elus pundak Regan lalu menatapnya dengan tatapan menggoda. Tangannya menyentuh wajah tampan milik Regan, menatapnya dengan saksama dan penuh gairah.

Cewek itu mendekatkan mukanya dengan muka Regan, mengikis jarak keduanya. Ketika bibir mereka hampir bersentuhan, Regan langsung menghentak gadis itu.

Regan menatap nya tajam. "Gak usah kelewatan!"

Gadis itu mengangguk, tadinya ia sedikit takut dengan tatapan Regan, tapi ia berusaha tenang. Jarang sekali mendapatkan pelanggan tampan yang masuk klub seperti Regan.

Regan sudah sering masuk club, bukan hal yang aneh lagi bagi dia jika kedatangan seorang perempuan yang akan menggodanya.

"Ganteng banget sih kamu," gemes perempuan itu.

"Bacot lo lonte."

Regan tidak mengusir perempuan itu, biar saja dia disana menemani Regan.

****

"Lo yakin tempatnya di sini, Put?" Keyna bertanya sekali lagi kepada Putri meyakinkannya untuk tidak salah tempat.

"Iya emang bener disini kata Dinda, ya udah ayo masuk nanti mereka nunggu lama loh." Putri menarik tangan Keyna untuk memasuki klub malam itu.

UNIDADE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang