"KEMANA aja lu, kagak pernah main ke markas lagi, gini nih kalo lagi bucin, temen-temen nya di lupain, jarang ketemu," celetuk Gio saat Keyna dan Regan datang secara bersamaan.
"Lo juga gak penting ngapain ketemu," balas Regan dengan tak peduli.
"Anzeng!!"
Regan maupun Keyna mendudukkan diri mereka di sofa, beberapa minggu ini memang keduanya jarang mengunjungi markas, karena sibuk mengurus urusan masing-masing.
"Ini kalian berdua cuma mau mampir doang atau punya alasan lain?" Tono memincingkan matanya curiga.
"Keyna mau belajar latian beladiri," kata Regan mendapatkan plototan tajam dari mereka semua.
Keyna? Anak gemulai gini mau belajar beladiri? Ya walaupun gadis itu sedikit bar-bar, sih.
"Yaudin! Ayo abang Azka ajarin," sahut Azka yang langsung mendapatkan jitakan keras dari Regan, "Punya nyawa berapa lo?"
Semua tertawa melihat melihat muka masam Azka, sekalinya Regan datang ke markas, bikin jantung tak nyaman.
"Iya pak ketua, iya!" ujar Azka dengan pasrah.
****
Jadi, ada satu ruangan di markas yang di gunakan khusus untuk anak-anak berlatih, mengasah kemampuan beladiri mereka.
Ruangan ini cukup luas, sehingga mereka dapat latihan dengan bersama-sama.
Tepat nya hari ini, Keyna akan menggunakan ruangan ini, cewek itu juga sudah berganti pakaian yang lebih leluasa di salah satu kamar yang tersedia.
Siapa bilang kalo markas Regan kecil? Hanya seperti gudang lusuh? Justru markas ini seperti rumah-rumah biasa yang Regan beli dengan uangnya sendiri khusus untuk tempat berkumpul bersama teman-teman nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNIDADE [COMPLETED]
Fiksi Remaja[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Keyna yang menyukai Arkan terus mendapat tolakan dari cowok itu ketika berulang kali menyatakan cintanya. Hingga suatu hari, di dalam kelas ketika hendak pulang sekolah, Keyna bertemu dengan Regan, kakak kelas yang selalu m...