34 - Don't Touch

9.2K 746 15
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


BEBERAPA hari telah terjadi, kini Regan sudah sembuh seperti sedia kala, anak itu juga sudah liar kembali.

Regan berlari kecil menuju kamarnya untuk mengambil kunci motornya yang terletak di atas nakas. Setelah itu ia pergi menuju garasi untuk mengambil salah satu motor yang akan ia pakai untuk hari ini.

Dengan bersemangat, Regan mengendarai motor itu ke rumah perempuan yang kini berstatus sebagai pacarnya, siapa lagi kalo bukan Keyna Calya Wijaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan bersemangat, Regan mengendarai motor itu ke rumah perempuan yang kini berstatus sebagai pacarnya, siapa lagi kalo bukan Keyna Calya Wijaya.

Sedangkan di tempat lain, Keyna baru saja selesai mandi, padahal masih jam enam. Biasanya Keyna akan mandi pada jam setengah tujuh untuk berangkat ke sekolah. Tapi hari ini Regan menyuruhnya untuk bersiap-siap lebih dulu, entah apa yang akan di lakukan laki-laki itu.

Di ruang tamu, Keyna bertemu dengan Reva yang asik bermain hp, sesekali gadis itu mengakak.

"Ngapa lo ketawa sendiri?" Keyna mendekat ke arah Reva seraya memicingkan matanya curiga.

"Dede gak boleh kepo," ujar Reva dengan mengejek mendapat decakan kesal dari Keyna.

"Stop lah manggil gue dede," kata Keyna dengan memelas. Dia tidak suka panggilan tersebut. Apa apaan di panggil dede, ini semua gara-gara si Bian kampret. Memang beberapa waktu ini Bian sering main ke rumah mereka. Keyna sendiri sudah mengenal baik Bian semenjak cowok itu berteman dengan sang kakak. Meskipun begitu, keduanya tidak pernah akur, ada saja hal yang di peributkan. Contohnya saja panggilan Dede, Bian terus memanggilnya seperti itu. Keyna pikir setelah pulang dari Londong cowok itu bakalan membaik mentalnya, ternyata Keyna salah, cowok itu makin gila. Keyna jadi berpikir kenapa Reva sungguh betah berteman dengan orang modelan Bian.

Katanya gini, "Dede Keyna gemes banget, kenalin nama aku Fabian Januar. Banyak lo yang suka sama aku, tapi akunya cuma suka kakak kamu. Bilangin dong de, suruh kakak dede peka sama abang." Apa tidak jijik coba. Abang-abang, palalu abang!

Meninggalkan Reva sendiri dengan kesibukannya, Keyna segera menuju keluar rumah. Alangkah kagetnya saat ia melihat seorang laki-laki berdiri tepat di hadapannya dengan baju kemeja dan juga jas dokter yang ia sampirkan di pundaknya.

UNIDADE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang