KEYNA mengatur napasnya yang ngos-ngosan menuju rooftop sekolah, demi menemui Regan yang katanya sedang berada disana.
"Anjrit banget si Regan, kaki gue mau patah," gerutu cewek itu. Matanya mulai menelisik sekitar, hingga sampailah ke satu titik dimana seseorang duduk dengan sebatang rokok ditangannya.
Keyna menghela nafas, Regan suka sekali merokok, walupun tidak setiap hari, tapi cowok itu menyukainya.
Keyna menghentakkan kakinya menuju Regan dan menjewer telinga itu dengan kuat.
"Boloss terosss, udah tau mau lulus, suka aja buat masalah! Nanti nilainya jelek, nyogokk!" omel Keyna berapi-api.
"Aww, perih anj-" Regan menghentikan ucapannya ketika melihat muka sangar milik Keyna.
Regan terlihat santai saja, seolah tak ada beban. Cowok itu kembali menghirup rokok yang berada di tangannya, membuat Keyna melotot.
Langsung saja cewek itu merampas rokok Regan dan menginjaknya dengan kesal, tak peduli jika Regan marah dengannya, padahal ini juga buat kesehatan cowok itu.
"Merokok gak bagus," ujar Keyna.
Regan tersenyum simpul, mengeluarkan sekotak rokok kemudian membuangnya langsung ke tempat sampah.
"Besok enggak ngerokok lagi." Regan berdiri, memeluk Keyna dengan erat, kepalanya juga ia sandarkan ke bahu Keyna seraya memejamkan mata.
Jantung Keyna memompa dua kali lebih cepat, ini bukan pertama kalinya Regan melakukan hal demikian, tapi selalu membuat jantung Keyna berdebar. Sial, jangan sampai Regan mendengarnya.
Memeluk Keyna hal ternyaman bagi Regan. Keyna, gadis itu satu-satunya perempuan yang Regan jadikan sandaran. Memeluk Keyna, mengingatkan Regan terhadap mamanya yang sudah meninggalkan dia dan Zio ketika kecil. Regan sangat merindukan mama dan papanya yang andai saja tidak pergi keluar negeri waktu itu. Kedua orangtuanya, tewas dalam tragedi kecelakaan beberapa tahun silam.
Sepertinya Tuhan mengirimkan sosok ibu kepada Regan dalam bentuk sebuah pasangan.
Regan melepaskan pelukan mereka, menatap Keyna dengan pandangan yang sayu layaknya orang kehilangan kesadaran.
Kepalanya mulai mengikis jarak antara mereka, cowok itu memejamkan mata, memiringkan kepalanya.
Cup
Kecupan singkat tepat di bibir itu membuat mata Keyna membulat sempurna. Regan penuh kejutan, cowok itu selalu dapat membuat Keyna kaget dengan apa yang dibuatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNIDADE [COMPLETED]
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Keyna yang menyukai Arkan terus mendapat tolakan dari cowok itu ketika berulang kali menyatakan cintanya. Hingga suatu hari, di dalam kelas ketika hendak pulang sekolah, Keyna bertemu dengan Regan, kakak kelas yang selalu m...