4 - Flashback

14.1K 1K 10
                                    

"DEK, lo itu kenapa, sih hujan-hujanan? Udah tau nanti sakit, masih aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"DEK, lo itu kenapa, sih hujan-hujanan? Udah tau nanti sakit, masih aja."

Keyna menyipitkan matanya melihat cahaya yang begitu menyilaukan mata dari arah jendela, "Silau.."

Reva kembali menutup gorden dan kembali duduk di sebelah Keyna yang sedang tertidur di atas kasur.

"Kok gue bisa di rumah?" Keyna melihat ke sekeliling nya, dia tidak salah. Ini benar rumahnya dan ia sekarang berada dikamar tercinta.

"Kemarin ada satu cowok yang bawa lo ke Rumah, terus dia jelasin kenapa lo bisa pingsan."

Keyna menautkan kedua alisnya. "Gue pingsan?" Reva hanya mengangguk menanggapi.

Keyna merenung, berpikir berapa banyak kejadian yang telah ia lewatkan kemaren?

"Cowo itu siapa sih Key? Kayaknya gue baru liat dia. Bukannya temen lo cuma si Fajar sama Putri doang?"

Keyna sempat berpikir, mengingat apa yang terjadi kemaren.

Oh mungkin si Regan kali ya?

Keyna langsung menoleh kearah Reva dengan raut wajah bingung. "Gue juga baru kenal sih, dan kemarin itu cuma kebetulan doang ketemu dia. Oh ya, dia yang kemarin di cafe!"

"Iyakah?" Keyna hanya mengangguk.

"Ya udah, lo bisa kan di rumah sendiri? Gue mau ke cafe."

"Bisa lah, gue nggak sekolah dulu ya kak, badan gue masih gak enak," izin Keyna, suaranya terdengar parau. Bukannya malas sekolah, tapi keadaan tubuhnya kurang memungkinkan untuk berangkat ke sekolah. Lagian libur sehari tidak bikin tinggal kelas toh.

"Iya, kalo lo mau sekolah juga gue nggak bakal ngijinin," kata Reva seraya berpamitan kepada Keyna untuk pergi ke cafe.

"Eh kak!"

Reva membalikkan badannya lalu menaikkan sebelah alisnya. "Apaan?"

"Gue ikut lo ya, bosen di rumah sendiri, gak ada kerjaan juga."

Reva sedikit ragu. "Tapi keadaan lo?" tanya gadis itu lagi, memastikan.

"Gue baik-baik aja kok, kan cuma di cafe doang."

Akhirnya Reva mengizinkan Keyna untuk ikut dengannya, dan Keyna pun merasa senang. Perempuan itu segera menuju kamar mandi untuk bergegas.

Di sela-sela ia mencuci muka, Keyna melihat ada sebuah jaket yang tidak asing baginya, ia mengambil jaket itu lalu memerhatikan nya dengan seksama, kemudian otaknya berputar pada kejadian tadi malam yang membuatnya tertegun.

"Gue masih bingung deh, kenapa dia datang ketika gue memerlukan bantuan? Kek pas banget gitu."

"KEYNA BURUAN!"

"IYA, KAK."

Tidak mau memikirkannya terlalu lama, Keyna kembali menaruh jaket itu di pakainan kotor agar nanti ia cuci dan kembalikan kepada pemiliknya.

UNIDADE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang