HARI yang baru adalah awal yang baru.
Sekarang adalah jam pelajaran olahraga di kelas Keyna. Gadis itu beristirahat di bawah pohon yang rindang bersama Putri karena baru saja di berikan waktu istirahat oleh bapak guru.
Keyna mengambil botol minum yang di bawanya lalu ia teguk hingga abis. Keringat bercucuran di dahinya dan sesekali gadis itu lap.
"Mampus gosong gue lama-lama." Putri mengibas-ngibaskan tangannya karena merasa gerah.
"Namanya juga olahraga Put, kalo mau yang enak rebahan sono, itu kan hobi lo." Putri menatap Keyna dengan mengintimidasi lalu berkata, "Ngaca pliss.."
"Haus banget, minum lo abis ya, Key?" Keyna mengangguk, Putri langsung putus asa, "Yahh.."
"Oh iya, gue minta maap ya, udah ngajak lo ke klub pas malem itu," ujar Putri sambil menatap Keyna tidak enak.
Keyna mengangguk, "Mangkanya, waktu lo ngajak main gue, harus kasih tau dulu tempatnya dimana."
"SIAP!" kata Putri seraya tersenyum lebar.
Keyna mengedarkan pandangannya ke segala penjuru lapangan, seketika ia tersenyum lebar, tangannya ia lambaikan lalu berteriak.
"KAK ARKAN. HAI!"
Putri yang di sebelah Keyna kaget dan refleks mengikuti arah pandang sahabatnya.
Arkan sempat terdiam beberapa saat, lalu laki-laki itu tersenyum kikuk dan membalas lambaian tangan Keyna.
"Hai Keyna hai juga Putri," balas Arkan dari kejauhan.
Keyna tersenyum senang, "Ganteng banget sih kak Arkan." Gadis itu cekikikan.
"Lebay lo, biasa aja kali," kata Putri membuat Keyna mengejeknya, "Uh biarin, mangkanya cari gebetan sana."
"Udah ada," jawab Putri tidak mau kalah membuat Keyna membulatkan matanya.
"Udah ada?! Oemji, siapa cih?"
Putri diam, ia berdiri dari duduknya, "Udah deh, nggak usah kepo." Gadis itu pergi dari hadapan Keyna menuju kantin.
Keyna tidak mengambil pusing, ia memilih untuk membuka hp nya, dan satu chat membuat nya heran. Ia membuka chat itu seketika matanya menelisik sekitar.
Di sana terdapat satu kontak yang mengirimkan foto dirinya dengan keadaan sekarang. Keyna mengecek di terdekatnya.
Gadis itu memutar kedua bola matanya, tidak jauh dari dirinya, Regan berdiri dengan kedua tangan yang ia masukkan ke kantong celana.
Siapa lagi kalo bukan seorang Regan yang memfoto dirinya?
Keyna berlari kecil menghampiri Regan lalu memukul pundaknya.
"Lo kan yang foto-foto gue?"
"Gak," Balas Regan tidak mau ngaku, "Geer lo."
"Bo'ong!"
KAMU SEDANG MEMBACA
UNIDADE [COMPLETED]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Keyna yang menyukai Arkan terus mendapat tolakan dari cowok itu ketika berulang kali menyatakan cintanya. Hingga suatu hari, di dalam kelas ketika hendak pulang sekolah, Keyna bertemu dengan Regan, kakak kelas yang selalu m...