32 - Good Night

8.7K 783 8
                                    

REGAN membuka matanya, cowok itu masih dalam keadaan seperti tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

REGAN membuka matanya, cowok itu masih dalam keadaan seperti tadi. Tak berdaya.

Jalanan sudah malam, mobil ataupun motor jarang melintas di wilayah ini mengingat kalo jalan ini biasa digunakan untuk kebut-kebutan dan juga rawan kecelakaan.

Kepalanya begitu pusing dan sakit, darah masih sesekali keluar dari kepala cowok itu, merembes ke jalanan.

Regan merogoh hp di saku celananya, mencari kontak seseorang untuk di mintai bantuan.

****

"Terus coklat nya buat apaan, bik?" Keyna terus memandangi bibi Minah--ART yang sedang membuat kue dengan seksama.

"Coklat nya buat isian neng, biar nanti lumer-lumer gituloh," ucap bibi membuat Keyna mengerti. Cewek itu bergegas menuju ruang TV dan mengambil beberapa cemilan di dalam kulkas.

Reva sudah tidak seperti tadi lagi, wanita itu seolah melupakan kejadiannya ketika sedang menonton film fantasi yang sangat ia sukai. Ya, Reva memang menyukai hal-hal yang tidak masuk akal seperti Duyung, Werewolf, vampire, peri, ataupun fantasi lainnya.

Kryuk.. Kryuukkk..

Keyna mengunyah jajanan itu dengan nikmat, di TV sudah terputar film tayo yang biasa cewek itu tonton.

"Si Gani ganteng juga kalo diliat-liat," gumam Keyna ngawur, tapi terkadang hal-hal seperti itu bisa saja menarik di mata.

"MASIH LAMA YA BIK?" Keyna berteriak agar bibi mendengar apa yang ia bicarakan. Perutnya pengen nyemil padahal sudah malam.

"IYA NENG KEYNA, KAN BIBI BARU BUAT."

"Eh iya ya."

Drtt.. Drtt..

Hp Keyna yang terletak diatas meja bergetar. Cewek itu beranjak dari duduknya untuk mengambil hp.

Sebuah panggilan atas nama Regan membuatnya bingung, tumben sekali malam-malam seperti ini menelepon.

"Ngapain nelpon-nelpon?"

"To---long."

Mata Keyna langsung terbelalak, suara Regan begitu lirih dan juga terdengar seperti kesakitan.

Tiba-tiba Regan mengirimnya chat, ternyata itu adalah lokasi dimana Regan sekarang berada.

Tidak menunggu lama lagi, Keyna berlari menuju kamarnya mengambil jaket dan juga kunci mobil, tak lupa pula ia berpamitan kepada Reva dengan bilang ada hal penting mendadak, meskipun Reva tidak percaya.

UNIDADE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang