SESUAI perkataan mereka, Keyna dan juga Regan pergi menuju kafe menggunakan motor vespa milik Fajar. Kenapa demikian? Karena tadi Keyna akan menolak ikut dengan Regan apabila Regan menggunakan motor gede miliknya.Terpaksa Regan meminjam motor Fajar sedangkan Fajar menggunakan motor Regan. Dari pada tidak bersama Keyna lebih baik pinjam motor, kan?
"Eh ntar berenti di mini market dulu, ya?" ujar Keyna dengan suara sedikit keras, takut Regan tidak mendengarkan perkataannya karena jalan Raya yang berisik dengan kendaraan.
"Iya." Regan membalas singkat.
Tak lama, vespa yang di kendarai Regan berhenti di depan mini market. Keyna menyuruh Regan untuk menunggu disini saja dan Regan pun menurutinya.
Keyna masuk lalu mencari beberapa cemilan untuk menemaninya saat nonton nanti malam, menurutnya nonton tanpa makanan sangat membosankan.
Keyna mengambil beberapa ciki yang lumayan besar lalu gadis itu berjalan lagi menuju rak es krim.
Mata Keyna tidak sengaja menangkap dua manusia yang sedang bercanda tawa di depan kulkas minuman, terlihat si cowok merangkul cewe itu dengan erat dan penuh kasih sayang.
Keyna mengerjapkan matanya beberapa kali untuk memastikan kejadian tersebut, apakah matanya tak salah lihat?
Tiba-tiba sesak menerjang dada gadis itu, ia seperti di hantam rasa sakit dan kecewa dalam sekejap.
Keyna tertegun, matanya tak beralih dari dua sejoli yang berdiri tak jauh darinya.
Keyna tidak dapat mengatakan apapun lagi, matanya memanas, serta genggaman es yang berada di tangannya terlepas, ia memukul dadanya yang sesak.
Hanya rasa kecewa yang ia rasakan saat ini, ia tidak bisa mempercayai ini begitu saja. Tapi.. Apa yang diliat nya sekarang? Sebuah..
Penghianatan?
Mulut Keyna tertutup rapat, gadis itu segera menuju kasir dengan keadaan geram, ia membayar semua belanjaan nya lalu berlari menemui Regan.
"Ayo!"
Regan mengerutkan keningnya melihat Keyna yang keluar dengan terburu-buru dan matanya yang berair.
"Lo nangis?!" panik Regan. Laki-laki itu spontan turun dari motornya lalu tangannya mulai meraba wajah Keyna.
"Lo kenapa?!" Terdengar nada khawatir dari perkataannya tersebut.
"Gue nggak papa Regan, ayo pulang!" bantah Keyna. Bohong jika perempuan itu tidak kenapa-napa. Apa yang baru saja di lihatnya jelas membuatnya marah dan kecewa.
"Kita enggak akan pergi dari sini sebelum lo cerita ada apa!"
"Regan, plis.." lirih Keyna, dia menunduk menyembunyikan wajahnya yang basah, ia juga menyeka air mata yang terus turun dari matanya. "Gue gak papa."
KAMU SEDANG MEMBACA
UNIDADE [COMPLETED]
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Keyna yang menyukai Arkan terus mendapat tolakan dari cowok itu ketika berulang kali menyatakan cintanya. Hingga suatu hari, di dalam kelas ketika hendak pulang sekolah, Keyna bertemu dengan Regan, kakak kelas yang selalu m...