04.

52 18 13
                                    

"lo di jemput Nay?" Calya bertanya setelah mereka keluar kelas menuju gerbang sekolah, sambil membantu memapah Kanaya berjalan

Kanaya menggeleng "enggak,"

"oh yaudah, gue anterin deh kalau gitu!"

"eh nggak usah, aku bisa naik angkot kok! lagi an kita kan beda arah?"

"ck, nggak apa-apa! Nggak tega gue liat lo naik angkot dengan kondisi kayak gini,"

"Nggak usah Cal, aku nggak apa-apa kok beneran,"

"huh! ya udah deh, gue ke parkiran ya? bisa jalan sendiri nggak lo?atau mau gue anterin sampai halte?"

Kanaya menggeleng "aku bisa jalan pelan-pelan kok ke halte, makasih ya!"

"Iya sama-sama! Hati-hati ya lo"

Kanaya mengangguk pada Calya dan berjalan perlahan menuju halte di depan sekolah, sebenarnya ia hanya memaksakan diri tidak ingin terlalu merepotkan Calya lagi, cukup tadi pagi ia merepotkan gadis itu yang rela membelikan ia makanan saat istirahat dan mengantarkannya ke toilet saat jam pelajaran, karena kondisi kakinya yang sakit akibat terjatuh saat bermain basket. Tadi, saat ia sampai di UKS dengan bantuan Alby ternyata bukan hanya lututnya yang luka tapi pergelangan kakinya pun juga terkilir.


"belum pulang?"

Kanaya terkesiap mendengar suara laki-laki yang tiba-tiba duduk di sampingnya

"kenapa belum pulang? nunggu jemputan?" Laki-laki itu bertanya lagi

"hah?eng...enggak, lagi nunggu angkot,"

"ohh, jam segini angkot pada penuh biasanya!"

Kanaya diam mendengar penjelasan laki-laki itu, karena terlalu canggung berbicara dengannya

Sempat hening beberapa saat sampai laki-laki itu berbicara lagi

"lo belum jawab pertanyaan gue,"

"hah? pertanyaan?"

"yang tadi pagi di tengah koridor!"

Kanaya terdiam sebentar, kemudian membuang muka ke arah lain ketika mengingat kejadian itu, astaga kenapa laki-laki ini membahas masalah itu lagi, padahal tadi saat dia mengantarkan Kanaya ke UKS tidak berkata apa-apa

"emm, aku udah bilangkan?kakak nggak bisa minta seseorang jadi pacar kakak tanpa kenal baik orang itu!"

"Makanya kita kenalan dulu kalo gitu. dan juga kata siapa gue nggak kenal lo? Gue tau lo siapa kok, Kanaya Puri Navisha kan?"

"bukan it..."

"anak tunggal dari pasangan Arya Satya dan Faranisa Puspa, genap berusia 17 tahun 2 bulan lagi, asli Malang tapi baru-baru ini pindah ke Jakarta karena ayahnya di pindahkan kerja di sini, alergi hewan berbulu, sangat suka olahraga, belum pernah pacaran meskipun di sekolah sebelumnya banyak yang menyatakan cin...."

"kak Alby tau dari mana semua itu?"

Kanaya memotong perkataan Alby, merasa horor mendengar laki-laki itu tahu banyak tentang dirinya. Sedangkan yang ditanya tersenyum konyol saja

"hehe, lo gak perlu tau!! mau lanjut nggak nih gue diskripsi'in tentang lo?"

"Enggak! nggak perlu," Kanaya buru-buru menggeleng

Alby tertawa dan mengangguk mengerti. Kanaya tidak tahu saja selama seminggu ini Alby berusaha mencari informasi tentang gadis itu, itulah sebabnya ia tahu banyak tentangnya.

Bagaimana caranya?

Alby bisa menyewa orang untuk mencari tahu tentang kehidupan Kanaya, terlebih Kanaya bukan termasuk anak orang yang terlalu berpengaruh jadi mudah baginya untuk mendapatkan informasinya

AlbyNaya [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang