18.

32 14 13
                                    

Alby menuruni tangga rumahnya menuju arah dapur sambil sesekali bersenandung, tapi langkahnya terhenti karena mendengar ribut-ribut dari arah ruang tamu.

Karena penasaran Alby melangkah ke arah tersebut, dari tempatnya berdiri sekarang, ia bisa melihat Ayyara, mamanya,dan papanya lah yang berada di ruang tamu itu

"ada apa sih? rame banget?" Alby menghampiri mereka dan duduk di samping papanya

"nggak ada apa-apa kok, oh ya By! nih cobain" Ayyara menyodorkan kotak Tupperware yang berisi kue bawaannya

"gimana By? enak nggak?" Lina bertanya pada anaknya itu

Alby mengangguk "enak kok, lo yang buat Ay?"

"Bukan. mami, yaudah ya tante,om Ayya pamit" Ayyara berdiri sambil menenteng satu paperbag lagi

"itu apaan?" Alby bertanya karena penasaran

"kue juga. buat Tama"

"ohh"

"cuma oh doang? anterin Ayya sana," Biyan papa Alby mendorong anaknya itu untuk mengantar Ayyara

"eh nggak usah, aku sama Drian kok,"

"hati-hati Ay, bilangin makasih sama mami kamu"

"iya tante"

Hening sesaat setelah kepergian Ayyara, yang terdengar hanya dentingan cangkir yang di letakkan Alby diatas meja di depan mereka

"itukan kopi papa,? Kok diminum sih?" Biyan mendelik pada anaknya itu, yang hanya di balas Alby dengan cengiran

"ya maaf pa, Alby kira papa nggak minum lagi tuh kopi"

"nggak minum lagi gimana? emang kamu nggak liat itu cangkir kopi masih penuh"

" kali aja kan papa udah bosen minum kopi jadi nggak minum lagi?"

"kamu tuh ya...."

"duh udah deh, barantem Mulu perasaan" Lina mendengus melihat kelakuan suami dan anaknya itu, setiap hari bertemu pasti ada saja yang mereka ributkan

Kedua kaki-laki berbeda usia itu langsung terdiam tidak berani berkata apa-apa lagi, karena melihat wanita di depan mereka terlihat jengkel

"nah kan kalo diem gitu, enak. Adem gitu liat nya" Lina tersenyum manis pada keduanya

Membuat bapak dan anak itu sama-sama meringis pelan mendengar perkataan wanita yang sangat mereka cintai tersebut

"Oh ya! katanya kamu punya pacar By?" Lina bertanya lagi pada Alby

"hmm" Alby hanya berdehem sambil memakan kue yang diberikan Ayyara tadi

"benar ya? terus katanya kamu udah jalan 2 Minggu sama pacar kamu, itu benar?"

"siapa yang bilang?" Alby menoleh cepat pada mamanya, merasa heran kenapa mamanya tahu sedetail itu

"Alah! salah tuh 2 Minggu, palingan juga 2 hari? kamu kayak nggak tau dia aja ma?" Biyan menyahut tidak peduli, membuat Alby yang mendelik pada papanya itu kali ini

"nggak kok benar 2 minggu, kata Tama. Tadi juga mama udah nanya sama Ayya. Dan kata Ayya emang benar"

"hmm,kalo kata Ayya papa percaya sih."

"ya kan? mama juga awalnya nggak percaya pas dengar dari Tama.  makanya mama tanya lagi sama Ayya. eh ternyata benar"

"hebat juga ya anak kita, bisa pacaran selama itu"

"benar banget, mama juga nggak nyangka sih"

"orang yang di gosipin digosipin masih di sini loh" Alby menyahut sarkas

AlbyNaya [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang