15.

30 14 13
                                    


Play song 👆

Wizz Baker - Malam

Alby tidak langsung pulang setelah selesai rapat, ia di panggil pak Juna selaku pelatih tim basket putera untuk membahas kembali soal rencana pertandingan persahabatan yang diadakan bertepatan dengan perayaan ulang tahun sekolah bulan depan

Dan itu lah yang membuatnya pulang sendiri sekarang, karena Drian dan Tama yang juga ikut kumpul mewakili tim futsal dan karate sudah pulang lebih dulu

Alby menghentikan motornya di minimarket pinggir jalan. Terjebak rapat selama 1,5 jam dan di tambah terjebak dengan pak Juna selama 1 jam cukup membuat Alby hampir terkena dehidrasi,

Alby masuk kedalam minimarket dan langsung menuju kulkas yang ada di sudut ruang

Setelah mengambil minuman yang dia inginkan Alby berjalan ke kasir tapi didepan kasir ia malah di suguhi pemandangan seorang gadis yang sedang berdebat dengan penjaga kasir

Karena lelah dan jengah menunggu membuat Alby berdecak pelan, ia meletakkan uang seratus ribu di atas meja kasir, membuat perdebatan gadis dan penjaga kasir itu terhenti dan menatap dirinya

"mbak itu uang saya beli minum ini, sekalian bayarin punya dia. kembaliannya ambil aja!" Alby berjalan keluar setelah mengatakan itu

Hampir menaiki motor nya, kalau saja ia tidak merasakan seseorang menepuk punggungnya

"Ya?" Alby berpaling mendapati gadis didepan kasir tadi sudah berdiri di hadapannya

Gadis itu terdiam cukup lama memandangi Alby. Alby yang di tatap seperti itu memutar bola matanya jengah, ia tahu arti tatapan itu. Tatapan terpesona, kekaguman, dan rasa suka, sudah dikatakan kan sebelumnya, bahwa Alby itu playboy jadi tidak sulit baginya untuk mengenali arti tatapan seorang gadis padanya, ia bahkan sudah mendapat tatapan itu beratus-ratus kali jika saja ia mau menghitungnya

"kenapa?" Alby bersuara lagi, menyadarkan gadis itu dari keterpesonaanya

"hah?eh nggak, itu gue yang tadi lo bayarin!" gadis itu gelagapan

"iya gue ingat kok, ada apa?"

"itu...gue cuma mau bilang makasih!"

"hmm, sama-sama," Alby mengangguk dan bersiap memasang helmnya

"eh tunggu, gue bakal ganti uang lo!"

"nggak usah, nggak apa-apa kok!" Alby menyahut kalem

"tapi gue nggak enak sama lo. atau gini aja, lo kasih gue nomor rekening lo aja nanti gue transfer uangnya!"

Alby menghela nafas, dan meletakkan kembali helmnya diatas motor

"gini...gue udah bilangkan tadi?nggak apa-apa, itu artinya gue ikhlas nolongin lo. Udah gitu aja!"
Alby berbicara sambil menatap gadis di hadapannya dengan sedikit kesal, karena sudah lelah seharian dan yang ia inginkan sekarang pulang ke rumah untuk istirahat

"ehm, yaudah! oh ya, nama lo siapa? gue Hanin. Hanin Hanania!" gadis itu mengulurkan tangannya di depan Alby, tapi kemudian menariknya lagi karena tidak ada respon dari laki-laki itu

Alby dengan cepat memasang helm nya dan menaiki motornya, meninggalkan gadis itu. Kalau saja ia bertemu gadis itu beberapa minggu sebelumnya, Alby akan dengan senang hati meladeninya karena ia tidak bisa memungkiri gadis itu memang cantik, tapi sekarang Alby seolah tidak tertarik sama sekali. Menurut Alby Kanaya jauh lebih menarik sekarang.

Memikirkan itu Alby jadi merindukan gadisnya itu. Tadi saat Alby masih rapat di sekolah, Kanaya mengiriminya pesan bahwa gadis itu sudah sampai di rumah, dan itu membuat Alby jadi tidak sabar untuk menghubunginya.

AlbyNaya [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang