25.

21 11 12
                                    

"Alby!"

Alby menghentikan langkahnya, menoleh pada gadis yang baru saja memanggilnya, terlihat Hanin berlari kecil menuju ke arahnya

"ada apa?" tanya Alby setelah gadis itu sampai di depannya

"emm...boleh minta tolong nggak?"

Alby mengerutkan keningnya "minta tolong ap..."

"tolong pura-pura jadi pacar gue," kata Hanin memotong cepat ucapan Alby

"Ha?"

"please!" Hanin memohon dengan menangkupkan kedua tangannya di depan dada

Alby ingin berbicara, tapi urung karena melihat laki-laki yang berdiri di belakang Hanin

"Anin aku mau ngomong sama kamu," kata laki-laki yang berada di belakang Hanin

Hanin berbalik menghadap laki-laki itu "lo mau apa lagi sih, Ka? kita udah putus, jadi gue nggak mau berurusan sama lo lagi,"

Laki-laki itu mengiba "aku tau aku salah, tapi aku mohon kasih aku kesempatan lagi Nin,"

"Eng-gak! gua nggak mau!" Hanin menggeleng cepat

"Nin..."

"nggak dengar ya lo? dia nggak mau!"

Hanin menoleh kebelakang, di mana Alby berada. Sejenak terpesona pada raut datar yang ditampilkan laki-laki itu saat ini

"Lo siapa? nggak usah ikut campur," laki-laki menatap tidak suka pada Alby

"gue pacarnya, mau apa lo?"

Hanin melotot, tapi sedetik kemudian tersenyum puas, karena Alby mau membantunya.

Sedangkan Alby merutuki mulutnya yang berucap sembarangan,

"dia bohong kan Nin? kamu kan belum bisa move on dari aku?" ucap laki-laki itu lagi

Hanin bergidik jijik, ia menyesal pernah menerima laki-laki itu menjadi pacarnya

Alby berdecak, lalu berbalik "ayo pergi!" ajaknya, karena malas berdebat lebih jauh lagi

Hanin mengerjap heran, Alby niat membantunya tidak sih? kenapa tidak terlihat menyakinkan seperti itu?

"ayo pergi sayang!" Alby merangkul Hanin, membawa gadis itu pergi dari sana

Membuat Hanin terbengong takjub, tidak tahu harus merespon bagaimana?

Tetapi satu hal yang Alby tidak sadari, beberapa meter dari tempatnya, Kanaya tengah berdiri mematung menyaksikan itu semua. Lebih tepatnya Kanaya sampai di sana saat ketiga orang itu mulai berdebat tadi.

Tanpa sadar Kanaya terkekeh pelan, menyadari kebodohannya, seharusnya ia tahu ini akan terjadi?

Seharusnya ia tahu kalau Alby tidak akan semudah itu berubah.


***

"Lo mau pulang Nay?" tanya Desi, yang masih terfokus pada laptop di pangkuannya

AlbyNaya [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang