14.

30 14 6
                                    

"mending lo telepon dia deh, dari pada lo ngeliatin pintu masuk kantin terus dari tadi?" Zaidan bersuara, jengah melihat Alby yang terus-terusan melihat pintu masuk kantin

"ck, nggak ah, nanti di kira gue pacar posesif lagi"

"sejak kapan lo peduli tentang itu? bukannya biasanya para cewek senang ya selalu di perhati'in pacarnya mulu? buktinya para mantan lo gitu kan?" Tama menyahut, yang diangguki setuju oleh Alfa

"nggak semua cewek juga, gue aja jarang nelponin Ayya" Drian menyahut, sambil masih terfokus pada makanan di depannya

"Yee! lo sama Ayya mah beda, karena ketemu terus siang, sore, malam" Alfa melempari Drian dengan kulit kacang yang ada di depannya

Drian mendengus jengkel karena kulit kacang itu masuk kedalam mangkuk baksonya

"gue setuju sih sama Drian, dan gue rasa Kanaya juga nggak sama kaya mantan-mantannya Alby yang sebelumnya" Zaidan menyetujui ucapan Drian

"Eh? By? lo mau kemana?" Tama bertanya melihat Alby yang berdiri dari duduknya

Alby tidak menjawab, dan langsung pergi begitu saja. Membuat keempat sahabatnya melongo tidak mengerti dengan laki-laki itu

"segitu sukanya yah dia? heran gue" Tama menggelengkan kepala melihat tingkah Alby

"mungkin. Dan dia masih berada ditahap suka sekarang, bukan cinta"

"kok gitu Dan?" Tama mulai tertarik dengan perkataan Zaidan

"Iya lah! karena cinta sama suka itu beda tipis. Dan terkadang seseorang salah mengartikan rasa suka sebagai cinta"

"maksudnya gimana sih? gue nggak mudeng" Tama menggaruk kepala yang memang terasa gatal

"ck, makanya cari pacar sana biar ngerti"

"elah Dan..Dan! Kayak lo pernah pacaran aja?"

"lo ngeledek ya?" Zaidan menatap Tama dengan botol saus ditangannya

"hahaha ! iya..iya canda gue" Tama terbahak melihat reaksi Zaidan

"tapi benar juga sih, gue juga penasaran karena tuh anak nggak biasanya kayak gini?" Alfa menimpali sambil menatap ketiga sahabatnya

"lo berdua kepo banget"

"bukan kepo Dri cuma heran doang, emang lo nggak ngerasa aneh gitu liat Alby kayak gitu?"

"nggak!" Drian menyahut acuh. Membuat Alfa yang mendengarnya gemas sendiri dan menyerah berbicara padanya.

***


"hai!" Alby menyapa Kanaya yang saat ini berjalan sendirian di koridor

Tadi ia melihat Kanaya berjalan sendirian, itulah sebabnya Alby segera pergi dari kantin dan menyusulnya

Alby bisa melihat gadis yang disapanya terlonjak, dan menatap kesal dirinya

"kak Alby! ngagetin tau"

"maaf-maaf ! habis dari mana?"

"dari taman belakang"

"ngapain?"

"nggak ngapa-ngapain, cuma santai aja sama teman-teman"

"terus temannya mana?"

"udah duluan, tadi aku ke koperasi dulu"

AlbyNaya [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang