21.

29 14 21
                                    

H-5 menjelang ulang tahun sekolah, para guru dan murid SMA Garuda terlihat semakin sibuk. Terutama bagi anggota OSIS, dan beberapa murid yang ikut serta menjadi peserta lomba yang diadakan sekolah. Mereka diberikan dispensasi satu hari untuk tidak mengikuti pelajaran di kelas, dan juga dituntut berlatih lebih giat lagi pasalnya lomba akan diadakan mulai besok hari, yang bertepatan dengan Haornas, sampai menjelang hari puncak perayaan ulang tahun sekolah. Saat ini di setiap lapangan yang dimiliki SMA Garuda penuh oleh murid yang sedang berlatih

"oke, anak-anak! latihan kali ini cukup sampai disini, persiapkan diri kalian buat besok." Pak Juna berbicara di depan anak muridnya

"Dan kalian harus ingat, ini pertandingan persahabatan. Jadi jangan sampai ada keributan antar sekolah." Dandi menimpali ucapan pak Juna

Terlihat semua anggota tim basket mengangguk mendengarkan segala nasihat dari guru sekaligus pelatih mereka itu

"baiklah. Sebelum kita mengakhiri latihan ini, ada baiknya kita bedo'a dulu. Berdo'a menurut agama masing-masing mulai!"

Mereka semua mulai berdo'a dalam hati masing-masing, begitupun dengan Kanaya yang berusaha untuk menghilangkan rasa cemasnya. Karena bagaimanapun, meski ia menyukai basket dan bisa bermain basket, ini adalah pertama kalinya untuk Kanaya mengikuti pertandingan.

"Berdo'a selesai" ujar Dandi mengakhiri do'a mereka

"BASKET GARUDA!" Dandi melanjutkan dengan selogan, yang segera dijawab oleh seluruh anggota tim basket

"GARUDA..GARUDA..GARUDA!"

Bahkan Alby yang kini berada di pinggir lapangan bersama para sahabatnyapun, ikut menyahut selogan yang disuarakan Dandi

Tidak lama selogan yang sama juga terdengar dari lapangan futsal dan Voli.

Tama menggelengkan kepala takjub mendengar itu "gue udah sering dengar, tapi tetap aja sekarang merinding dengarnya"

Alfa mengangguk setuju "bener banget, salut sih gue sama mereka"

"ck, siapa dulu ketuanya, ya nggak Dri?" Alby terlihat bangga sambil merangkul Drian

"diihh songong" Tama mencibir, melihat Alby dan Drian

"By, pacar lo tuh," kata Zaidan ketika melihat Kanaya yang menuju pinggir lapangan tidak jauh dari mereka

Alby menoleh dan segera bangkit dari duduknya "Tam, minum tadi mana?"

"ah lo mah! ganti ya nanti?" Tama merengut pada Alby yang mengambil minumannya

"iya ah bawel lo. Nanti gue beli'in sama pabriknya sekalian biar puas"

"bohong banget. Dia juga ngambil minum gue kemarin, sampai sekarang nggak diganti-ganti tuh" Drian menyahut seenaknya

Membuat Alby mendelik sebentar pada laki-laki itu, sebelum berjalan mendekati Kanaya yang terlihat sibuk membenarkan ikat rambutnya

"nih minum dulu" Alby menyodorkan minuman yang dibawanya, di depan gadis itu

"eh? makasih" kanaya tersenyum tipis menerimanya

Alby hanya mengangguk dan duduk di samping Kanaya "besok kalian tanding ya!"

"iya. Tapi sebenarnya aku sedikit khawatir"

Alby mengerutkan kening dan menoleh pada Kanaya "kenapa?"

"karena ini pertama kalinya aku ikut pertandingan. Sebenarnya bukan hanya aku, tapi yang lainnya juga sama, kami semua takut nggak bisa menang dan bikin kecewa semua orang nantinya"

Alby menggeleng dan terkekeh mendengar perkataan Kanaya. Kalau boleh jujur Alby senang Kanaya mau bercerita padanya saat ini "kalah atau menang itu udah jadi bagian dari pertandingan Nay.  Masalahnya bukan pada kekalahan atau kemenangan kalian, tapi bagaimana cara kalian bermain di pertandingan nanti. Kalo kalian mainnya udah bagus, tapi kalian tetap kalah juga. Itu bukan kesalahan kalian, hanya saja lawan kalian yang terlalu kuat"

AlbyNaya [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang