08.

35 19 11
                                    

Matahari sudah menampakkan dirinya pagi ini, dan cahayanya yang masih pucat tampak malu-malu menyentuh tiap jengkal bumi

Seharusnya Kanaya memotong pendek saja rambut nya

Setiap ia berolahraga seperti sekarang ini, rambutnya selalu sukses membuatnya merasa semakin kegerahan dan juga gatal yang sangat mengganggu meskipun sudah di ikat dengan ikat rambut.

"Ayah capek Nay" Arya memegangi lututnya dengan nafas yang tidak beraturan

"yaudah, kita istirahat aja dulu" Kanaya menuntun ayahnya untuk duduk di bangku taman

Saat ini mereka sedang ada di taman kota. Karena hari ini weekend jadi suasana sangat ramai

"minum dulu yah!" Kanaya menyodorkan botol minum yang ia bawa dari rumah

"Huh! kamu kalau mau lanjut. Lanjut aja nggak apa-apa. Biar ayah nunggu disini"

"hmm, iya deh, Naya lanjut lagi. Ayah kalau mau pulang. Pulang aja duluan"

"terus kamu pulangnya nanti gimana?"

"nggak apa-apa, nanti Naya bisa naik angkot kok" Kanaya meyakinkan ayahnya, karena ia tidak tega membiarkan ayahnya menunggunya terlalu lama nantinya

"Yaudah ! kamu hati-hati"

Kanaya mengangguk dan melanjutkan lari paginya.



***



"Huh! Huh! Huh! capek banget gue"

"lebay! baru lari segitu aja udah capek lo?" Alby mencibir Tama yang kelelahan

"tau lo Tam cemen banget, gue heran kenapa orang kayak lo bisa jadi ketua karate sih?" Alfa menimpali

"dihh !! ngapain jadi bawa-bawa karate sih lo?" Tama menyahut sewot

Saat ini Alfa, Tama, Alby, Zaidan, Drian, dan Ayyara sedang berolahraga pagi dan berhenti dibangku taman

Sebenarnya mereka berhenti karena melihat Ayyara yang mulai kelelahan dan Tama yang selalu merengek minta berhenti

"Nih minum dulu" Drian menyodorkan air mineral pada Ayyara yang sedang duduk sambil mengibas-ngibaskan kedua tangannya

"woaah! Dri lo tau aja kalo gue lagi haus" Tama ingin mengambil botol yang di pegang Drian. Tapi ditepuk oleh Alfa


Plak!


"itu buat Ayya. lo kalo mau minum, beli sendiri sana"

"pelit banget elah!" Tama merengut jengkel

" udah nggak usah berantem. nih Tam" Ayyara menengahi dan memberikan botol airnya pada Tama

" hehe, emang adek Ayya yang terbaik" Tama menyambutnya dengan sumringah

"dek dek. Dek dek. emang lo pikir Ayya adek lo?"

AlbyNaya [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang