37.

30 9 13
                                    

"Ngapain maksain sekolah sih? lagi nggak enak badan gitu juga," kata Ayyara, setelah Alby duduk di sampingnya, lalu laki-laki itu menelungkup kan wajahnya di atas meja kantin.

"bosen di rumah, mendingan juga di sekolah!" jawab Alby tanpa mengangkat kepalanya

"bosen apaan? kalo tiba-tiba kamu pingsan di sini gimana?"

"nggak lah, tenang aja!"

"ck, yakin? mendingan kamu ke uks aja gih,"

"nggak ah, di sana bau obat,"

"yang namanya uks udah pasti bau obat. Masa bau parfum!" cibir Tama.

Alby lebih memilih tidak menanggapi cibiran tidak penting sahabatnya satu itu.

"minum By, teh pesanan lo nih!" Zaidan menyodorkan secangkir teh hangat.

"lo yakin nggak mau makan? tadi pagi bukannya lo nggak sarapan ya?" tanya Drian saat melihat Alby hanya minum teh tanpa makan apapun.

Alby hanya mengangguk, kemudian menelungkup kan wajahnya kembali di atas meja.

Ayyara memijit pelan kepala Alby, "kelas Naya masih di lapangan ya?"

Alby menegakkan duduknya, "ngapain?" tanyanya saat melihat Ayyara mengetikkan sesuatu di ponselnya,

"ngasih tau Naya kalo kamu sakit!"

"apasih, nggak usah!"

"kenapa? dia kan pacar kamu, dia harus tau dong kondisi pacarnya,"

"bukan apa-apa, gue nggak mau buat dia khawatir,"

"yakin banget kalo dia bakal khawatir sama lo!?" cibir Tama sekali lagi,

Alby mendelik dan hampir melemparkan sendok pada sahabatnya itu, kalau saja ia tidak mendengar seseorang memanggil Alfa,

"Alfa!"

Alfa yang sedang duduk diam sambil memainkan ponselnya sedari tadi menoleh ke arah pintu masuk kantin,

Terlihat seorang gadis dengan rambut sebahu berjalan menuju tempat duduk mereka,

"Al aku mau ngomong sama kamu," kata gadis itu setelah sampai di dekat Alfa.

"gue nggak mau!" ujar Alfa tak acuh.

"Al, please! apa yang terjadi kemarin itu cum..."

"emm...sorry, kalo aku motong pembicaraan, tapi mendingan kalian selesain masalah kalian di tempat lain deh kayaknya," saran Ayyara yang diangguki sahabatnya yang lain.

"nggak perlu, lagian nggak ada yang perlu diselesain juga kok," jawab Alfa datar masih terfokus pada ponselnya.

"Al..."

Alfa berdecak, lalu meletakkan ponselnya dengan kasar di atas meja, "Mau lo apa sih? mau ngejelasin apa lagi? lo mau bilang kalo gue ngeliat lo ciuman sama cowok lain itu cuma salah paham, iya?!"

Para sahabatnya melongo mendengar perkataan Alfa, bahkan ada beberapa murid yang duduk dekat meja mereka pun mendengar ucapan Alfa dan mulai berbisik-bisik. Begitu juga dengan Jeni, gadis itu terlihat syok.

"kenapa diem?" tanya Alfa, "kaget karena gue tau semuanya? udah lah lupain aja, buang-buang wak..."

"bu-bukannya l-lo juga gitu?" kata Jeni dengan berani, bahkan ia merubah kosa-kata nya.

Alfa mengerutkan kening tidak mengerti maksud perkataan gadis di hadapannya saat ini.

"lo godain cewek lain, bahkan kadang lo ngajak cewek itu jalan, padahal lo lagi pacaran sama gue,"

AlbyNaya [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang