39.

23 9 17
                                    

Hari ini adalah hari pembagian rapor, dan seperti sekolah kebanyakan SMA Garuda juga mengharuskan orang tua atau wali murid lah yang datang untuk mengambilnya.

Tetapi berbeda dari pembagian rapor sebelum-sebelumnya, dimana murid sibuk membandingkan nilai mereka, kali ini mereka justru dibuat heboh dengan seseorang berwajah manis yang sedang duduk diam di depan ruang guru.

"Lo ngapain ikut sih?" gerutu Alby yang sejak tadi bersandar di pilar seberangnya.

"kenapa? lagi an papa yang ngajak kok tad..."

"Alby, Aldy!"

Alby menoleh, begitupun dengan orang di seberangnya.

"Ayya Noona!"

Alby mendengus mendengar panggilan orang di seberangnya pada Ayyara, "nuna-nuna! Kakak kali!?" katanya mengejek,

Orang di seberang terlihat ingin membalas ucapan Alby, tapi Ayyara sudah berbicara lebih dulu, "udah deh! kalian tuh ya, harusnya kangen-kangenan lama nggak ketemu. ini malah berantem,"

"hoekk! malesin banget kangen sama dia," ujar Alby membuat gerakan seakan ingin muntah.

"gue juga males kali kangen sama lo,"

"yaudah, balik sana ke Korea!"

"oke, Stoppp!" ujar Ayyara menengahi perdebatan tidak penting kedua adik-kakak itu, sebelum menimbulkan kekacauan yang berujung mereka menjadi pusat perhatian semua warga sekolah nantinya.

Aldy Davie Bagaskara, adalah adik dari Alby. Wajahnya memang mirip dengan sang kakak. Namun sedikit lebih manis, bahkan jika hanya memerhatikan sekilas, orang akan berpikir dia adalah anak perempuan.

Berbeda dari Alby yang lebih memilih tinggal dengan kedua orangtuanya. Aldy lebih memilih tinggal dengan kakek dan neneknya yang memang menetap di Korea saat ini. Selisih umur yang hanya terpaut dua tahun membuat keduanya sering kali berdebat tentang hal-hal yang menurut orang di sekitar mereka sama sekali tidak penting.

"btw noona, apa noona nggak kangen sama aku?" tanya Aldy dengan wajah menggemaskan menatap Ayyara.

"kangen kok!"

"jinjja?! ahh maksudku serius?" Aldy merespon dramatis, "kalo gitu noona nggak kepikiran gitu buat tunangan sama aku aja dan batalin tunangan sebe....AAARRGGHHH!"

"lo mau mati ya?" ujar Drian yang tiba-tiba muncul, seraya mengapit leher Aldy di ketiaknya.

"Aarghh shit lepasin!" Aldy berusaha melepaskan diri dari Drian.

Bertepatan dengan itu Biyan papa Alby keluar dari ruangan. pria itu hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah anak-anak itu, "dasar ya kalian ini, kalo ngumpul pasti aja rusuh!"

"Om!" Ayyara mendekati Biyan, lalu menyalimi tangan pria itu, diikuti Drian setelah terlebih dulu melepaskan Aldy.

"Orang tua kalian udah dateng?" tanya Biyan pada anak-anak sahabatnya itu

"kan tadi aku udah bilang, cuma papa satu-satu orang tua murid yang telat dateng!" Alby menyahut jengah.

"Loh! kamu serius? papa kira bercanda,"

Alby memutar bola matanya, sudah biasa dengan sikap papanya yang seperti itu.

"yaudah, kalo gitu papa pergi dulu, ayo Dy!" ucap Biyan menepuk pundak Aldy, "tapi papa penasaran deh By, kok bisa kamu tetap ranking satu padahal nilai kamu turun kali ini!?" lanjutnya sambil berlalu, meninggalkan Alby yang melongo di tempatnya.


AlbyNaya [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang