16.

28 14 10
                                    

Minggu pagi, sama seperti minggu-minggu sebelumnya Kanaya selalu menyempatkan untuk berolahraga pagi. Namun kali ini ia tidak bersama ayahnya, melainkan bersama Alby. Laki-laki itu menjemputnya tadi, dan berpamitan dengan ayah dan bundanya. Semula Arya heran dengan kedatangan Alby, tapi setelah mengamati interaksi keduanya Arya mengerti satu hal, bahwa putrinya mengalami apa yang dialami remaja kebanyakan, jatuh cinta.

Arya bukan tipe ayah yang selalu membatasi ruang gerak anaknya, namun sebaliknya ia justru membiarkan anaknya melakukan apa yang diinginkan anaknya, selama tidak merugikan diri sendiri Arya tidak masalah dengan itu.

Dan disinilah Kanaya sekarang di taman kota bersama Alby, mereka tidak hanya berdua melainkan ada Zaidan, Drian, Tama, Alfa, dan Ayyara. Awalnya Kanaya mengira bahwa ia hanya akan berdua dengan Alby tapi setelah sampai di taman ternyata ada para sahabat laki-laki itu, tapi Kanaya bersyukur setidaknya ada Ayyara, jadi Kanaya tidak merasa terlalu canggung dengan sahabat Alby yang lain

"Naya, nggak capek?" Ayyara bertanya disela lari santai mereka

"hah? belum terlalu capek kok kak" Kanaya menjawab kalem

"guys, berhenti yuk! capek banget gue. " Tama bersuara dibelakang

"elah Tam, baru juga lima putaran kali," Alfa menyahut kesal, karena ini sudah kelima kalinya Tama meminta mereka berhenti

"lima putaran sih, lima putaran. tapi lo bayangin juga dong, ini taman gedenya 2 kali lipat bahkan mungkin lebih, dari lapangan sekolah tau" Tama bersungut kesal

"ah tau ah, gue capek" lanjutnya, sambil mendudukkan diri di bangku taman

Mau tidak mau semua juga berhenti berlari melihat Tama yang sudah jatuh terduduk, sebenarnya kasihan juga melihat laki-laki itu

"yaudah berhenti aja dulu," Ayyara memberi saran dan ikut mendudukkan diri di samping Tama

"ini nggak ada yang mau beli'in minum ya?"

"dasar nggak tau diri, kalo mau minum beli sendiri sana" Zaidan menyahut kesal pada Tama

Tama hanya memporotkan bibirnya, membuat para sahabatnya ingin muntah melihat hal itu

"nggak usah sok imut gitu lo. jijik gue lihatnya" Alfa menepuk mulut Tama

"ishh ! sakit tau"

"biarin" Alfa memeletkan lidah pada Tama, yang di balas timpukan sepatu sepatu oleh laki-laki itu

Kanaya tersenyum geli melihat tingkah para seniornya itu.

"nggak usah malu-maluin deh lo berdua," Drian menegur Alfa dan Tama, karena banyak orang yang melihat ke arah mereka

"kita lanjut lagi, atau udahan aja nih?" Ayyara bertanya setelah Alfa dan Tama mulai diam

"udahan aja deh, gue capek" Tama memberi usul

"nggak ada yang nanya lo"

"dihh..gue kan..."

"lo mau lanjut atau udahan Ay?" Alby bersuara memotong ucapan Tama

"aku laper" Ayyara menjawab polos

Membuat mereka semua tidak bisa menahan tawa. Bahkan Kanaya tidak menyangka dengan jawaban polos Ayyara itu

"oke..oke yaudah kita cari makan ayo" Zaidan berjalan lebih dulu dengan sisa senyum yang masih menghiasi wajahnya

"iiihhh, kalian berhenti dong senyum-senyum gitu,"

"iya..iya Ay! yaudah ayo" Tama menarik Ayyara dari duduknya

"nggak mau gendong" Ayyara menjulurkan kedua belah tangannya pada Tama

AlbyNaya [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang