51.

21 6 15
                                    

Hai 🙋🏻

Akhirnya setelah sekian lama bisa update lagi🙏🏻

masih ada yang kangen Kanaya, Alby, dkk gak nih?

yuk absen dulu sini...

btw, cuma mau bilang kemungkinan Kanaya bakal end dalam beberapa part lagi, jadi pantengin aja yawww😉😘

happy reading...

***


Sepuluh menit sudah Alby dan Kanaya terdiam tanpa sepatah katapun. Setelah gadisnya itu berkata ingin membicarakan masalah mereka tadi malam. Alby bahkan sudah kembali duduk ke kursi yang sempat ia tempati sebelumnya.

"Ekhem!"

Kanaya menoleh sebagai respon atas deheman Alby.

"boleh aku yang ngomong duluan nggak?"

Mengerjap pelan Kanaya mengangguk, membiarkan Alby berbicara lebih dulu.

"oke!" Alby menarik napas, "btw, maaf!karena aku nggak bilang lebih awal masalah beasiswa itu. dan kamu malah denger dari orang lain,"

"tahun lalu aku ditawarin bu Diah buat ikut program beasiswa. saat itu aku sih oke aja, mama sama papa juga ngedukung," ada jeda Alby menatap Kanaya yang kini juga tengah menatapnya, "setelah liburan semester kemarin aku nemuin bu Diah buat diskusi'in masalah itu, dan beliau bilang namaku udah didaftarin. aku nggak ada pilihan lain, selain nunggu tes dan hasilnya nanti,"

"Nay, aku sayang sama kamu. tapi aku juga nggak mau egois dengan minta kamu buat nunggu aku," gumamnya pelan sambil menunduk.

Kanaya memejamkan matanya sejenak seraya menghembuskan napas pelan, menunggu apakah Alby akan berbicara lagi. Namun, hingga hampir lima menit berlalu Alby hanya diam. Yang mana membuat Kanaya menyimpulkan jika ia sudah boleh bicara sekarang,

"sekarang, giliran aku yang ngomong boleh?"

Alby masih menunduk, tapi menganggukkan kepalanya sebagai respon.

"kalo aku bilang, aku nggak masalah kalo kita ldr. kak Alby bakal gimana?"

"ya seneng lah. itu artinya hubungan kita nggak berakhir.. Eh tunggu?" Alby lekas mengangkat pandangannya lalu menoleh, bahkan kini duduknya sengaja ia miringkan menghadap Kanaya, "Nay..."

Belum sempat Alby melanjutkan ucapannya Kanaya lekas mengangguk dengan senyum yang sumpah menurut Alby sangat manis. kelewat manis malah.

"ayo sukses bareng-bareng. aku bakal suport dan nunggu kak Alby di sini,"

Suaranya bagaikan angin lalu, tapi mampu membuat Alby tertegun, dan entah kenapa sesuatu yang mulanya mengganjal di hatinya rasanya hilang, digantikan perasaan lega luar biasa.

"Hah? Nay, kamu serius?"

Kanaya mengernyit, "emang ada dari omongan aku tadi yang kedengarannya bercanda?"

Alby sontak menggeleng, "enggak. aku cuma mau masti'in kalo aku nggak salah denger apalagi halu,"

Kanaya mendengus, "kak Alby nggak salah denger atau halu kok,"

"tapi, kok bisa?"

"apanya?" kali ini Kanaya menatap Alby tidak mengerti.

"nggak. bukannya kemarin malam kamu bilang butuh waktu buat mikir?"

"ya, terus?"

"kok sekarang udah kepikiran keputusan kayak gitu? bukannya biasanya cewek butuh waktu lama buat mikir ya?"

AlbyNaya [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang