Sore ini hujan turun dengan derasnya, membuat sebagian orang harus menunda aktivitas mereka diluar ruangan
Begitupun dengan Kanaya yang saat ini dalam perjalanan pulang, namun terpaksa harus berteduh di depan minimarket
Tapi sepertinya Kanaya salah memilih tempat, karena saat ini bukan hanya ada dirinya di sana tapi juga ada Alby dan keempat sahabatnya
Alby yang melihat gadis itu berteduh, segera mendekatinya dan berdiri disampingnya
Tidak ada pembicaraan diantara mereka, padahal Kanaya pikir Alby akan banyak bicara seperti sebelum-sebelumnya. Laki-laki itu hanya diam memandanginya dari samping
Kalau Kanaya boleh memilih, lebih baik Alby banyak bicara daripada hanya diam dan menatapnya seperti sekarang. Karena itu lebih membuatnya tidak nyaman
Cukup lama mereka seperti itu, akhirnya Kanaya menyerah. Menghela napas dan menoleh pada laki-laki itu
"kak Alby maunya apa sih?"
"gue mau lo,"
Kanaya mendengus "nggak lucu,"
"gue juga nggak lagi bercanda, jadi nggak masalah kalo lo ngg...."
"Yaudah! ayo pacaran,"
"ngganggap itu...Eh? ya?" Alby mengerjap, memastikan apa yang tadi ia dengar
"lo tadi bilang apa?"
"Aku bilan....."
Uhuk!Uhuk!Uhuk!
Alby rasanya ingin mengumpat mendengar suara batuk Tama, ia yakin laki-laki itu hanya pura-pura batuk
"Eh? Sorry-sorry. Silahkan dilanjutkan" Tama meringis melihat Alby yang menoleh dan menatap tajam dirinya
Alby merubah ekspresinya ketika melihat pada Kanaya lagi
"emm, jadi gimana tadi?"
"aku yakin kak Alby pasti dengar, tadi aku bilang apa"
Alby menggaruk tengkuknya "emm,lo.. serius kan?"
Kanaya tidak langsung menjawab, ia menjulurkan tangannya kedepan untuk merasakan tetesan hujan yang kini berubah menjadi gerimis kecil menerpa tangannya, Alby masih setia memandangi gadis itu.
kemudian kanaya menoleh pada Alby dan mengangguk. Membuat Alby berusaha mati-matian menahan senyum kebahagiannya
"yaudah! Aku pulang ya?"
"eh tunggu, masih hujan loh!"
"nggak apa-apa cuma gerimis kecil,"
"oke bentar," Alby membuka tasnya dan menyodorkan jaket pada Kanaya "nih pakai"
Kanaya menatap Alby sesaat, kemudian mengangguk dan mengambil jaket yang di berikan laki-laki itu
"udah kan? Ayo gue anter!" Alby berjalan lebih dulu setelah melihat Kanaya sudah mengenakan jaketnya
"Eh? nggak usah, aku naik motor kok,"
"yaudah! lo pakai motor lo, gue pakai motor gue, bereskan?"
"tapi..."
"gue nggak mungkin biarin lo pulang sendiri, saat status lo sudah jadi pacar gue sekarang!"
Mendengar perkataan Alby, Kanaya memilih tidak berkata apa-apa lagi. Ia memilih menaiki motornya, begitupun dengan Alby yang menaiki motornya sendiri
Keduanya perlahan pergi meninggalkan area halaman minimarket dengan mengendarai motor masing-masing, bergabung dengan pengendara lainnya di jalan raya
KAMU SEDANG MEMBACA
AlbyNaya [On Going]
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA DAN JANGAN LUPA VOTE+COMMENT) "Cinta karena terbiasa, adalah 3 kata 1 kalimat penuh makna" Sesedarhana itu.