26.

23 9 19
                                    

Play Song☝️
Beautiful- by Crush (cover Daryl English version)


Senin pagi, seperti biasa setiap sekolah di Indonesia melaksanakan upacara penaikan sang bendera merah putih, begitupun dengan SMA Garuda.

Para murid mulai merapikan barisan karena upacara akan segera dimulai. Seruan setengah lencang kanan pun diteriakkan oleh ketua kelas masing-masing kelas, membuat sebagian siswa mengeluh. Bukan! bukan, mengeluh pada upacara benderanya, melainkan mengeluh saat pembina upacara mulai memberikan amanatnya.

Iya! kalau amanatnya singkat, padat, tapi jelas, itu tidak akan jadi masalah bagi mereka, tapi jika amanatnya membutuhkan waktu bermenit-menit lamanya, serta tidak jelas sama sekali kan membosankan jadinya. Di tambah lagi setelah upacara, semua murid di minta kerja bakti membersihkan sekolah, selepas perayaan kemarin.

"modelan kayak gini nih yang gue nggak suka. Padahal udah ada tempat sampah, tapi masih aja bebal buang sampah sembarangan, pakai acara di selipin di samping pot bunga lagi," ujar Tama menggerutu sambil memungut sampah di samping pot bunga tersebut. Saat ini kelas 12 IPS 1 kebagian membersihkan area Aula sekolah

"alah sok-sok an, biasanya lo juga gitu!" sahut Alfa,

"dihh! enak aja, gue mana pernah buang sampah sembarangan,"

"lo emang nggak buang sampah sembarangan, tapi buang mantan sembarangan," Zaidan ikut menimpali, membuat Tama menipiskan bibirnya tidak tahu harus membalas apa? karena sialnya omongan laki-laki itu benar

"minum dulu Ay!" Drian menyodorkan minuman pada Ayyara

Tama menoleh pada mereka "lo kapan beli minum Dri?" tanyanya

"baru aja,"

"ck, kenapa nggak beli'in gue juga sekalian?"

"ogah! emang gue babu lo?"

Tama mendengus keras, sedangkan Drian mengedikkan bahu tidak peduli,

"By lo nggak ada niatan ke kantin juga?" tanya Tama lagi pada Alby

"ngapain?"

"ya..kali aja beli minum gitu buat pacar lo?"

Alby terlihat berpikir "oh iya! benar juga lo,"

Tama tersenyum sumbringah "sip, kalau gitu gue juga nit..."

Belum sempat Tama menyelesaikan ucapannya, Alby sudah lebih dulu berlalu pergi begitu saja, membuat Tama ingin sekali mengumpati sahabatnya itu.

Di tempat berbeda, masih di area sekolah. Kelas 11 IPA 2, yaitu kelasnya Kanaya sedang heboh-hebohnya

"GUYS! TOLONGIN DONG HUUWWAA!" Syarifudin yang maunya dipanggil syarif tapi malah dipanggil Udin berteriak histeris karena seekor cicak terjatuh tepat di atas kepalanya. Sontak hal tersebut membuat teman-teman sekelasnya tertawa terbahak-bahak. Bukannya apa, mereka merasa lucu melihat Udin sehisteris itu hanya karena seekor cicak

"AH JAHAT BANGET LO PA...." Udin menghentikan ucapannya saat dirasa cicak itu mulai bergerak turun ke tengkuknya "HUUWWAA JANGAN MASUK KE BAJU GUE, ADUH TOLONGIN DONG TOLONGIN!" lanjutnya bertambah histeris sambil menggerak-gerakkan badannya,

"HAHA, aduh sakit perut gue!" Desi tertawa sambil berlutut karena tidak tahan melihat kelakuan Udin

"dua tahun sekelas sama dia baru kali ini gue liat dia takut sampai segitunya!" Cika menggelengkan kepala sambil melap air mata di sudut matanya karena terlalu banyak tertawa.

"ada apaan sih?"

Sontak semuanya menoleh pada orang yang bertanya tadi, begitupun dengan Kanaya yang kini terkejut melihat Alby sudah ada di sebelahnya

AlbyNaya [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang