19.

28 14 12
                                    

Selama ini, Kanaya tidak pernah bergaul dengan orang yang lebih tua darinya kecuali keluarganya sendiri, bahkan jika itu teman bundanya sekalipun kanaya tidak pernah benar-benar ikut berbaur apalagi sampai mengobrol banyak bersama mereka. Tapi hari ini untuk pertama kalinya Kanaya ikut berkumpul dengan para ibu-ibu, meskipun ada Ayyara bersamanya yang merupakan teman seumuran, tetap saja rasanya Kanaya merasa canggung dengan mereka.

Apalagi para ibu-ibu yang bersamanya kini adalah ibu-ibu sosialita kelas atas, yang bisa Kanaya tebak dari pakaian dan aksesoris yang mereka kenakan. Dan tempat makan yang mereka kunjungi sekarang pun adalah restoran mahal yang menurut Kanaya, dari daftar harga menunya saja sudah membuat geleng-geleng kepala.

"jadi Naya itu adik kelas kamu Ay?" ujar wanita yang duduk berhadapan dengan Kanaya

"iya tante," kata Ayyara

"nggak nyangka sih, Alby pacaran bisa bertahan selama 2 minggu, yah semoga aja bisa bertahan sampai seterusnya" ujar wanita yang duduk paling ujung

"iya kan? aku sama mas Biyan juga nggak nyangka mbak, eh!  tapi makasih loh do'anya" sahut Lina, mamanya Alby

Kanaya mengerutkan keningnya mendengar perkataan mamanya Alby. Ia jadi bertanya-tanya, emang apa hebatnya pacaran yang baru jalan dua minggu?

"Iri deh! kapan ya Alfa juga gitu?" ujar wanita yang duduk di hadapan Kanaya tadi

"sama, aku juga mikir kapan Tama kayak Alby mulai serius gitu pacaran. terus dikenalin ke aku say" wanita yang duduk paling ujung tadi menyahut

"Alfa sama Tama masih mending, seenggaknya mereka pernah pacaran dan suka sama lawan jenis. Zaidan apa kabar? pacaran aja nggak pernah," wanita yang duduk di samping Ayyara ikut menimpali

Kanaya rasanya ingin sekali tertawa mendengar celetukan dari ibu-ibu itu, lucu mendengar mereka menggosipkan anak mereka sendiri. Kanaya jadi berpikir apa bundanya juga seperti itu jika bersama teman-temannya

"oh ya! Kanaya asli Jakarta?" Lina bertanya pada Kanaya

"bukan tante, saya baru pindah dari Malang beberapa Minggu yang lalu" ujar Kanaya

"dari Malang ya? disini sama siapa?"

"sama ayah bunda, soalnya ayah pindah kerja di sini?"

Lina menggangguk-angguk mengerti "hmm, jadi nggak asli Jakarta ya?"

"iya" Kanaya hanya mengangguk singkat, bingung harus menanggapi bagaimana

Setelah itu tidak ada pembicaraan lagi, mereka terlihat sibuk menikmati makanan masing-masing.

Kanaya pikir setelah makan mereka akan pulang, tapi ternyata salah. Mereka justru lanjut berbelanja keliling Mall

"capek ya Nay?" ujar Ayyara, yang sejak tadi selalu menemani Kanaya

Kanaya tersenyum meringis "sedikit, hehe"

Ayyara terkekeh "banyak juga nggak apa-apa kok, karena jujur aku juga capek"

Kanaya tertawa saja mendengar keluhan Ayyara

"oh iya! kamu udah hubungin orang tua kamu, bakal pulang telat?"

Kanaya mengangguk "udah kok,"

"Naya, Ayya! Ayo sini!!" Lina melambaikan tangan memanggil kedua gadis itu, wanita itu terlihat sangat bersemangat

Memang saat ini hanya Kanaya, Ayyara, dan Lina mamanya Alby saja yang berbelanja bersama, ibu-ibu yang lainnya berpisah dari mereka

Sebenarnya tadi Syakira, maminya Ayyara mengajak anak gadisnya itu berbelanja bersama, tapi Ayyara lebih memilih menemani Kanaya saja, selain karena ia ingin, juga karena Alby memberitahunya untuk tidak meninggalkan Kanaya berdua saja dengan mamanya. Entah apa alasan Alby, Ayyara tidak tahu.

AlbyNaya [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang