17.

30 14 10
                                    

Tidak terasa hubungan Alby dan kanaya kini sudah memasuki Minggu kedua. Banyak murid disekolah yang bertanya-tanya kenapa Kanaya dan Alby masih berpacaran hingga saat ini. Karena setahu mereka laki-laki itu tidak pernah bisa bertahan lama dalam menjalin suatu hubungan dengan seorang gadis.

"lo ngerasa aneh nggak sih, sama kak Alby?" Desi bertanya disela makan mereka di kantin siang ini, tidak lupa ia merendahkan intonasi suaranya

"aneh apaan?" Calya menyahut tidak peduli

"ya aneh aja, jangan-jangan dugaan gue benar, tuh cowok suka beneran sama Kanaya?"

"terus apa? emang lo berharap tuh cowok nggak suka beneran sama Kanaya?"

"Bukan gitu, ih lo mah suudzon mulu" Desi berseru kesal pada Calya

"haha oke..oke. gue juga heran sih sebenarnya?" Calya tertawa melihat Desi yang terlihat kesal

"Nah iya kan? dan menurut pengamatan gue selama ini nih, tuh orang perlakukan nya emang beda sih sama Kanaya"

"beda gimana?" Kanaya mengerutkan kening merasa bingung dengan ucapan Desi

"ya beda aja, perlakuan dia sama lo itu emang kayak dia benar-benar ngehargain lo banget, ya nggak sih Cal?"

"hmm betul banget. Secara lo tau, seperti yang gue bilang kalo selama ini tuh cowok suka mainin perasaan perempuan alias apa Des?"

"Playboy" Desi menyahut cepat

"Yap! dan bahkan selama ini yang gue tau, tuh cowok paling lama pacaran cuma satu Minggu bahkan itu pun kadang nggak sampai,"

"tapi sama lo, dia mampu bertahan 2 Minggu, dan selama 2 minggu ini, tuh orang nggak ada perubahan sikap apapun sama lo, malahan kayaknya dia makin bucin sama lo Nay" Desi menimpali ucapan Calya

Kanaya menghela napas pelan mendengar ucapan Calya dan Desi. Entahlah Kanaya tidak mengerti dengan perasaannya saat ini, kenapa rasanya Kanaya semakin merasa bersalah pada laki-laki itu.

"oh ya Nay, hari ini lo latihan basket kan?" Desi berbicara lagi setelah beberapa saat mereka terdiam menikmati makanan masing-masing

Kanaya hanya mengangguk menanggapi

"gue boleh nonton nggak?" Desi bertanya semangat

"eh?tiba-tiba?. Boleh kok asal nggak ngeganggu yang lagi latihan aja" Kanaya menjawab dengan heran

"Okey, yaudah nanti gue ikut ya, Cal lo juga ya?"

"nggak. males. Palingan disana lo cuma mau liatin pelatihnya" Calya menjawab tidak peduli

"Iihh Calya ! ayo lah ikut, temenin gue, masa gue sendiri doang"

"eh? pelatih? Siapa? bang Dandi?" Kanaya bertanya masih tidak mengerti

"hmm, dia baper tuh, gara-gara minggu kemarin sempat ditolongin sama tuh cowok"

"seriusan? Woaahh! hahaha" Kanaya tertawa, tidak menyangka. Sekarang ia tahu kenapa Desi tiba-tiba ingin ikut melihatnya latihan kali ini

"Naya jangan ketawa, iihh" Desi bersemu malu

"Haha, iya...iya.. tapi aku penasaran. kok bisa kamu baper sama bang Dandi?"

"jadi gini cerit....hufftt" Calya ingin bercerita, tapi mulutnya segera ditutup oleh Desi

"Jangan diceritain iiihh," Desi menutup mulut Calya, terlihat kesal bercampur malu

"apa nih? aku juga mau tau?" Kanaya berusaha membantu Calya melepaskan diri dari Desi

"nggak mau ihh, malu" Desi masih kekeh menutup mulut Calya dengan sebelah tangannya

AlbyNaya [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang