05.

42 17 12
                                    

 
Pagi ini SMA Garuda dibuat heboh dengan pamandangan dihukumnya kelima cogan nya sekolah. Siapa lagi kalau bukan Alby, Zaidan, Drian, Tama dan Alfa, hari ini entah kenapa mereka kompak terlambat datang ke sekolah secara bersamaan.

Hal itulah yang membuat para murid permpuan heboh mengabadikan peristiwa itu dalam bentuk foto, karena menurut mereka kelima laki-laki itu terlihat lebih tampan dalam keadaan berkeringat dengan pose hormat ke tiang bendera seperti itu.

Apakah mereka tidak belajar?
Tentu saja belajar, tapi banyak dari mereka tidak mengindahkan teguran guru yang mengajar, dengan tetap menengok keluar melalui jendela kelas untuk bisa melihat para cogan itu, seperti di kelas Kanaya saat ini

"Jika kalian masih saja melihat keluar jendela terus, lebih baik kalian ikut mereka berjemur di bawah sana!!"

Sontak teguran Bu Rini, guru fisika kelas 11 itu membuat para murid perempuan yang tadi curi-curi lihat keluar jendela bergegas duduk ke kursi masing-masing

"iya bu! udah keluarin aja mereka ganggu orang mau belajar aja," Alvin salah satu murid laki-laki di kelas itu menimpali

"heh? enak aja lo ngomong, emang lo pikir gue nggak tau?kalau dari tadi lo sibuk main handphone mulu," Siska menyahut sinis ucapan Alvin

"sudah-sudah sekarang lanjutkan pelajaran!"

Pembelajaran dilanjutkan dengan semua perhatian murid terfokus pada bu Rini, sebenarnya mereka semua tidak betul-betul fokus tetapi hanya berusaha terlihat fokus karena yang sebenarnya adalah mereka bahkan ada yang terlihat bosan, tidak mengerti dengan apa yang di jelaskan oleh bu Rini, ada juga yang masih curi-curi lihat kelapangan tempat para cogan dihukum terutama murid perempuan yang duduk di dekat jendela, Kanaya yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepala dan teringat perkataan Calya bahwa 80% siswi di sekolah ini penggemar para laki-laki itu.

Lalu bagaimana dengan rumor dirinya yang ditembak Alby di depan koridor dan digendong ke uks oleh laki-laki itu kemarin?

Hah! Jangan tanyakan itu, karena seperti dugaan sudah pasti menyebar kepenjuru sekolah, bahkan saat Kanaya datang kesekolah tadi pagi banyak yang berbisik tentangnya dan menatap sinis dirinya

Kanaya sudah berusaha untuk tidak peduli dengan hal itu, tapi tetap saja ia merasa tidak nyaman dan cemas karena itulah setelah waktu istirahat tiba ia lebih memilih berdiam diri di kelas saja

"lo serius nggak ikut kekantin?" Calya bertanya sekali lagi

"Iya!"

"yaudah deh, lo mau nitip makanan nggak?" Desi bertanya, ia mengerti alasan Kanaya tidak mau keluar kelas saat ini

"titip air mineral sama roti aja ya!" Kanaya menyodorkan uang 20ribu pada Desi

"oke deh, kuy Des! eh Nay hati-hati loh katanya kelas kita angker," Calya menggandeng lengan Desi keluar kelas sambil bersuara menakut-nakuti kanaya

"Ngaco!"

Kanaya mendengar Calya dan Desi cekikikan di luar kelas, ia hanya menggelengkan kepala. Satu minggu lebih kenal dan berteman dengan mereka berdua membuat Kanaya tahu bahwa Calya dan Desi adalah teman yang baik dan asik, mereka sering membantu Kanaya saat awal-awal pindah kamarin, seperti meminjamkan buku saat Kanaya belum mendapat buku paket untuk belajar, menemaninya keliling sekolah dan menjelaskan tentang detail sekolah mereka, dan jangan lupakan bahwa mereka berdua lah yang mengajak nya berkenalan lebih dulu saat pertama ia masuk sekolah. Intinya Kanaya bersyukur mendapat teman seperti mereka berdua.

Beberapa saat berdiam diri di dalam kelas sambil memainkan ponsel tiba-tiba Kanaya merasa kebelet pipis, sebenarnya ingin ia tahan tapi karena tidak baik menahannya Kanaya keluar kelas, berjalan menuju toilet sepanjang perjalanan di koridor banyak yang menatap nya. Selain karena Kanaya anak baru,ia juga gadis yang menghebohkan sekolah selama beberapa hari ini tentu saja semua murid di sekolah nya menatapnya seperti itu.

AlbyNaya [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang