32.

19 9 14
                                    

Tama duduk di meja makan rumahnya sambil memandangi layar ponsel dengan serius. Ia meneguk ludah, gugup.

"Abang.." sebuah suara membuat laki-laki itu mengerjap, lalu menoleh. Melihat seorang gadis kecil berumur sekitar enam tahunan berdiri di sampingnya "ayo main monster-monsteran lagi," ajaknya manja.

"nanti aja," tolak Tama, lalu kembali menatapi layar ponselnya dengan serius.

"BangTammm.." rengek gadis kecil itu mendekat menarik-narik ujung baju Tama "ayo main kayak kemarin lagi ihh!"

"Tami diem deh," balas Tama acuh memutar tubuhnya memunggungi Tami, adik semata wayangnya itu

"MAMI BANG TAM NGGAK MAU MAIN SAMA TAMI..." teriak Tami mengadu pada ibunya

Tama menggeram kesal "MAMI, TAMI NIH GANGGUIN TAMA MULU.." balas Tama mengadu juga ke sang ibu

Tampaknya Tami tidak peduli, kini kedua tangannya mulai menarik-narik ujung baju Tama lagi, sampai Tama tertarik hampir terjatuh dari kursi. Membuat laki-laki itu sebal sendiri jadinya "udah sana main sama anak depan ah, atau nggak sama kak Ayya deh," suruhnya mengibaskan tangan tidak peduli

Tami merengut "nggak bisa, kak Ayya lagi belajar sama temannya,"

Mendengar hal itu Tama sontak saja menatap adiknya "kak Ayya lagi sama temannya?" tanyanya sedikit antusias

Walau bingung melihat tingkah abangnya Tami tetap mengangguk. Tama berdiri dari duduknya dan secepat kilat berjalan keluar rumah

"MI, TAMA MAU KE RUMAH ALBY!" pamitnya pada sang ibu, meninggalkan Tami yang mencak-mencak di tempatnya.

Tama berlari menuju rumah Alby dengan tidak sabar, menoleh ke halaman rumah seberang rumah Alby, lebih tepatnya rumah Ayyara untuk melihat apakah ada kendaraan selain kendaraan milik keluarga Ayyara yang terparkir di halaman itu. Namun, yang ada hanya mobil milik Ayyara dan Bara saja yang terlihat olehnya.

Tama melanjutkan langkahnya masuk ke dalam rumah Alby sambil mengucapkan salam nyaring, tak menunggu jawaban dari sang penghuni rumah ia langsung saja menaiki tangga menuju salah satu kamar di lantai dua

"BYYYYY!"

Alby yang sedang meminum cola di dalam kamarnya jadi tersedak dan terbatuk. Menoleh kesal pada Tama yang melompat ke tempat tidurnya

"BY! BY! BY! GUE MAU NANYA?" ujar Tama heboh "LO LIAT TIARA TADI DATANG KE RUMAH AYYA NGGAK?"

Alby menaruh kaleng colanya melengos tidak peduli, lebih memilih terfokus pada layar televisi sibuk bermain playstation

"jawab elah, gue lagi nanya ini?" desak Tama geregetan

"ck, apa sih Tam ah? nggak tau gue. nggak liat!" Alby berdecak kesal menjawab seadanya

"masa sih? kan rumah lo seberangan sama rumah Ayya, masa nggak liat Tiara datang?"

"nggak!"

"katanya Tami ada temennya Ayya di rumahnya, jadi itu pasti Tiara kan ya?"

"nggak tau. Lo berisik banget elah!" Alby bertambah kesal mendengar cerocosan Tama yang menurutnya sangat mengganggu ketenangannya "kenapa nggak tanya langsung ke orangnya? atau nggak lo tanya ke Ayya gih!"

Tama mengerjap, lalu membolakan matanya seakan teringat sesuatu "OH IYA! KENAPA LO NGGAK BILANG DARI TADI NJIR?"

"bilang apaan?"

Kedua laki-laki yang ada di kamar itu menoleh ke arah pintu. Terlihat Ayyara berdiri di ambang pintu. Gadis itu menggunakan sendal rumahan bermotif kucing dengan mini dress ala Boho style dengan di lapisi jaket denim yang nampak kebesaran di badannya.

AlbyNaya [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang