Happy reading guys
.
.
.
.
.
"Kamu akan tetap bahagia selama kamu tetap tersenyum dan tertawa."Ziva mengeringkan rambutnya yang basah usai menyelesaikan ritual mandinya, dan bergegas untuk berpakaian, lalu melanjutkan aktivitasnya untuk membuatkan sarapan di pagi hari.
Sedangkan Reza?
Sudah lanjut tidur usai mereka sholat subuh bersama, Ziva sedikit tertawa melihat tingkah Reza yang terkadang lupa sudah berumur berapa. Namun kini, Raziva melongo kala melihat isi kulkas mereka yang hanya menyisakan satu bongkol sawi dan tiga butir telur, sedangkan di rak yang berada di atas kepalanya hanya ada sebungkus mie instan, Ziva memejamkan matanya dan mengepalkan tangannya untuk meredakan kesalnya, mata elangnya mengarah pada pintu kamarnya dan Reza yang baru terbuka.
"Hem, kenapa?" Tanya sosok laki-laki yang baru keluar dengan rambut acak-acakan dan juga muka bantalnya membuat Ziva tak dapat lagi menahan kekesalannya dan melemparkan sebongkah sawi pada Reza yang belum sepenuhnya sadar hingga mengenai wajah laki-laki itu.
"Waduh, kamu itu berdosa banget si sayang," ujar Reza yang kini sudah sepenuhnya sadar dan menggenggam sawi yang sebelumnya dilemparkan oleh Ziva.
"Mas tuh yang berdusta, bahan makanan pada kemana?" Tanyanya tajam membuat Reza melangkah mendekatinya dengan sebelah tangannya yang tak memegang sawi menggaruk belakang kepalanya.
"Malam tadi waktu kamu tidur, aku mendadak lapar, trus pengen masal capcay, sama ayam goreng, tapi-"
"Gagal?" Tanya Ziva mengangkat sebelah alisnya memotong perkataan Reza membuat laki-laki itu mengangguk dengan cengengesan membuat Ziva menggeram.
"Mas!" Kesalnya membuat Reza lari terbirit-birit kembali masuk kedalam kamar, dan jangan lupakan sawi yang masih berada di tangannya juga dibawa lari.
Sawi yang malang.
***
Ziva melambaikan tangannya pada Reza yang kembali melajukan mobilnya setelah mengantarnya kerumah sakit untuk mengunjungi ayahnya, kabar baiknya adalah Faro yang hari ini sudah diizinkan untuk pulang, kakaknya, Bara memintanya untuk lebih dulu mendatangi Faro, sedangkan masalah administrasi sudah diurus oleh pengawal pribadi Faro, rencananya bara dan Liya akan menjemput mereka dirumah sakit untuk pulang bersama.
"Ziva, Reza mana?" Tanya sang ayah pada Ziva yang kini memeluk lengannya, anak perempuan yang manja.
"Mas Reza tadi langsung ke kantor abis ngantar Ziva kesini, katanya pulang kerja bakal main kerumah sekaligus jenguk ayah," ujar Ziva menjawab Faro membuat Faro tersenyum, namun senyum itu tak bertahan lama, mereka duduk disalah satu kursi tunggu yang ada dilobi untuk menunggu Bara yang sebentar lagi sampai.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm (not) a Navillera
RomanceIstri mana yang akan rela saat suaminya dipaksa melakukan poligami oleh ibu mertuanya, begitupula dengan Stevani Raziva, wanita yang sudah menjalani kehidupan pernikahannya selama 2 tahun namun tak kunjung diberikan seorang anak. "Mama rasa Ziva ta...